Judul buku : Mujizat Masih Ada
Penulis : Pdt. Lidya Dewi Yana
Penerbit : PT. Bethlehem Publisher
Tahun Penerbitan : 2010
Jenis Buku : Rohani
Tebal : 122 Halaman
Harga : Rp. 25.000,-
Sekilas Penulis :
Sebelum
mengenal Tuhan Yesus secara pribadi, hidupnya penuh dengan kemunafikan dan
penderitaan. Ibu yang sederhana ini awalnya adalah seorang pengusaha dan latar
belakangnya bukan dari keluarga Kristen. Ia tidak pernah bermimpi untuk menjadi
seorang pendeta, namun jalan Tuhan menentukan ia untuk melayani dan menjadi
penggembala bagi-Nya. Lewat tangan dan usaha serta tentunya yang terutama
adalah campur tangan Tuhan, akhirnya ia berhasil membangun sebuah gereja besar
di Banjarmasin. Dan kini ibu yang sederhana ini melayani di kota bBanjarmasin
bahkan hingga ke manca Negara.
Isi Buku :
Buku ini sungguh telah banyak memberikan
berkat bagi para pembacanya, seperti halnya karya-karya ibu Lidya yang
terdahulu seperti Tuhan Itu Nyata!, dan Doa Itu Nyata! Yang menjadi buku
laris alias best seller. Dalam buku ini dengan bahasanya yang sederhana,
dituturkan bagaimana kita pada zaman sekarang ini pun akan beroleh mujizat dari
Tuhan namun tentunya dengan beberapa persayaratan yang telah Tuhan tetapkan.
Dalam
kesederhanaannya Ibu yang bijak ini menuturkan segala sesuatu dalam buku ini
dengan begitu dalam namun penuh kesederhanaan. Menjadikan buku ini ringan dan
mudah dipahami namun tetap bermutu dan bermakna bagi kehidupan. Selain
penuturan yang berpedomankan Alkitab, dalam hal pemaparan kisah perkisah di
lampirkan pula beberapa kisah nyata dari orang-orang yang mendapatkan kasih
karunia dari Tuhan.
Buku
yang penuh hikmat ini talah menjadi Rhema bagi orang-orang yang membacanya.
Satu buku yang sederhana namun bagus untuk dijadikan pegangan dalam mencapai
tujuan Tuhan, bagi kita yang berharap akan mujizat yang terjadi disetiap saat,
perlu untuk membaca pedoman dasar yang terdapat dalam buku ini. Semoga dalam
membaca ini mata batin dan hati kita dicelikan Tuhan agar kita dapat melihat
betapa besar dan Agungnya karya Tuhan dalam kehidupan kita.
0 komentar:
Post a Comment