“Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia
lama serta kelakuannya. Dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus
diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khalik-Nya”
(Kol. 3:9-10).
Terjadi dialog hangat diantara keponakanku, mereka sedang
asyik memperdebatkan soal sekolah mereka. Yang satu keponakanku baru masuk
sekolah dasar sedang yang dua, satu nol kecil dan yang satunya nol besar.
Mereka dengan penuh antusias berdebat bak politikus kata yang seorang yang baru
di sekolah dasar bahwa ia lebih besar dan hebat dari yang dua karena sudah
belajar berhitung dan membaca. Yang taman kanak-kanak tidak mau kalah mereka
bilang bahwa belajar seperti itu juga di ajarkan malah lebih hebat karena pakai
lagu dan bermain. Dan lebih parahnya di luaran sana baik anak SMP, SMA bahkan
yang Mahasiswa pada tawuran memperebutkan “pepesan kosong”, bagaimanakah
seharusnya sikap seorang murid?
Alkitab mengajarkan
kepada kita untuk menjadi seorang murid Yesus yang baik maka kita harus
mengembangkan beberapa “kebiasaan” ke arah yang bertumbuh. Apakah kebiasaan
itu? Menurut kamus II Webster “Suatu kecenderungan yang kontinu, sering tanpa
sadar, untuk melakukan kegiatan tertentu, yang didapatkan lewat pengulangan
yang sering”. Kecenderungan karakter yang mapan :
·
Menabur
pikiran menuai tindakan
·
Menabur
tindakan, menuai kebiasaan
·
Menabur
kebiasaan menuai karakter
·
Menabur
karakter menuai takdir masa depan
Beberapa
kebiasaan yang harus ada pada diri seorang murid Yesus:
Ø
WAKTU
UNTUK FIRMAN TUHAN (Yoh. 8:31-32)
Ø
DOA
(Yoh. 15:7-8)
Ø
PERSEPULAHAN
(Lukas 14:33)
Ø
PERSEKUTUAN
(Ulangan 14:22-23)
0 komentar:
Post a Comment