“Yabes berseru kepada Allah Israel,
katanya: “Kiranya Engkau memberkati aku
berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku,
dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku!”
dan Allah mengabulkan permintaannya itu. (1Tawarikh 4:10).
Pernahkah atau bahkan seringkah kita
dalam doa meminta kepada Allah untuk hal-hal yang hebat dan luarbiasa, apakah
hal tersebut boleh kita lakukan? Boleh karena dalam Alkitab Tuhan mengajarkan
untuk senantiasa memohon kepada-Nya, sebagai contoh: Yabes, ia tidak tanggung
dalam memohon pada Tuhan. Karena ia tahu bahwa Tuhan adalah setia dan murah
pemberian, namun tentunya terkandung syarat yang telah di gariskan berkenaan
dengan hal ini. Yang utama kita setia, taat dan hidup dalam kehendak-Nya, satu
hal dalam memohon pada-Nya bahwa kita tidak diperkenankan memohon akan hal-hal
yang buruk.
Tuhan Allah mendorong kepada kita untuk
secara aktif meminta kepada-Nya dan hanya bergantung dalam segala pengharapan
juga kepada-Nya. Tuhan Allah meminta kepada kita agar mempunyai iman yang aktif
bukan pasif, “Mintalah, maka akan
diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapatkan; ketoklah, maka pintu akan dibukakan”(Matius
7:7). Jadi jika kita tidak mau berdoa dalam segala hal kepada Allah, itulah
yang dinamakan ada masalah dengan pribadi kita, padahal Allah malah sangat
mendorong agar kita benar-benar tergantung hanya kepada-Nya dan yakin bahwa
permohonan kita dikabulkan oleh-Nya. “Adakah
seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti.
Atau memberi ular, jika ia meminta ikan” (Matius 7:9-10). Jangan pernah ada
keraguan di dalam hati dan berdoalah senantiasa serta doakan pula
saudara-saudara kita baik yang satu iman maupun yang belum seiman dengan kita,
bertekun dalam doa dan yakin doa dapat mengubah segalanya.
0 komentar:
Post a Comment