"Carilah
yang baik dan jangan yang jahat,supaya kamu hidup; dengan demikian TUHAN, Allah
semesta alam, akan menyertai kamu, seperti yang kamu katakan." Amo
5:14.
Kita tidak bisa
mengerti tentang para nabi kecuali kita mengetahui sesuatu tentang keadaan
politik dan keagamaan pada masa mereka. Amos memberitakan Firman Tuhan ketika
keadaan sosial dan keagamaan di negaranya sangatlah buruk.
Dari tahun 805
Sebelum Masehi sampai 740 Sebelum Masehi bangsa Israel menikmati masa yang
damai. Musuh-musuh negara saat itu, Assiria dan Siria, tidak cukup kuat untuk
memberi masalah bagi mereka. Karena itu, masa itu adalah masa yang penuh dengan
kemakmuran. Beberapa orang menikmati hidup yang berkelimpahan dan yang hanya
memusatkan pada kesenangan. Urusan bisnis berjalan dengan baik dan hasil anggur
sangat melimpah. Mereka menikmati pesta-pesta yang besar dengan musik yang
meriah.
Kota-kota bertumbuh.
Para pedagang mendapat keuntungan yang besar dan memiliki tanah yang luas
sampai-sampai hanya beberapa orang saja yang memiliki sebagian besar tanah
Israel. Selain daripada itu, dengan kemakmuran yang demikian besar, mereka
menjadi sangat jahat. Kesengsaraan dan penderitaan sudah sangat biasa. Para
pekerja yang miskin di ladang menderita karena perbuatan majikan mereka. Banyak
pedagang yang tidak jujur. Masa itu adalah masa yang sangat buruk bagi umat
Tuhan.
Jika dilihat dari
luar, rakyat kelihatan sangat taat beragama. Banyak penduduk yang menghadiri
acara-acara ibadah khusus. Mereka memuji Tuhan, memberikan persembahan, dan
mengatur tugas-tugas keagamaan mereka sementara prakteknya hanya kosong belaka
dan bukan berasal dari hati. Kehidupan mereka tidak berubah karena mereka
berdoa atau pergi ke gereja. Pengkotbah-pengkotbah mereka sangat jahat. Para
orang kaya yang memimpin ibadah hanya mementingkan diri sendiri dan tidak
peduli akan penderitaan si miskin. Orang-orang ini tidak bisa melihat dosa
dalam hati sendiri sebagaimana, Amos bisa melihatnya, karena mereka tidak
mengenal Allah. Mereka mengabaikan kehendak Tuhan. Inilah keadaan pada saat
Amos hidup dan memberitakan firman Tuhan.
AMOS-ORANG
PILIHAN ALLAH
Amos adalah seorang
pengkotbah dari desa yang sederhana yang meninggalkan tempat tinggalnya di
Yehuda dan berjalan tiga puluh dua setengah kilometer ke Bethel untuk
menyampaikan pesannya bagi para pemimpin Israel. Perkataan yang dinyatakan
kepada Amos, salah seorang peternak domba dari Tekoa, tentang Israel pada zaman
Uzia, raja Yehuda, dan dalam zaman Yerobeam, anak Yoas, raja Israel, dua tahun
sebelum gempa bumi. Berkatalah ia: "TUHAN mengaum dari Sion dan dari
Yerusalem Ia memperdengarkan suara-Nya; keringlah padang- padang penggembalaan
dan layulah puncak gunung Karmel." Amo 1:1-2.
Amos berasal dari
desa kecil yang bernama Tekoa. Desa ini terletak sekitar delapan belas
kilometer di sebelah selatan Yerusalem. Laut Mati yang lebih rendah 4.000 kaki
dan jauhnya sekitar dua puluh enam kilometer, dapat dilihat dari Tekoa.Tempat
yang indah ini adalah tempat dimana Tuhan melatih nabi-Nya, Amos.
AMOS-PANGGILANNYA
Amos tidak masuk
seminari untuk belajar berkhotbah. Dia, sama seperti pengkotbah yang sejati,
menerima panggilan yang secara pribadi dari Allah untuk berkhotbah. Alkitab
tidak menceritakan bagaimana Allah memanggil Amos masuk dalam pelayanan. Dia
meninggalkan domba-dombanya yang digembalakan di padang belantara karena suatu
keyakinan bahwa Allah menginginkan dia untuk memberitakan firman Tuhan kepada
penduduk di Bethel. Tangan Tuhan atasnya. Dia tidak bisa menolak. Jawab Amos
kepada Amazia: "Aku ini bukan nabi dan aku ini tidak termasuk golongan
nabi, melainkan aku ini seorang peternak dan pemungut buah ara hutan. Tetapi
TUHAN mengambil aku dari pekerjaan menggiring kambing domba, dan TUHAN
berfirman kepadaku: Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel." Amo
7:14-15.
AMOS-MISINYA
Amos diutus untuk
memberitakan firman Tuhan di Betel, bukan di kota Yerusalem yang besar yang
lebih dekat dengan tempat tinggalnya. Allah menghendaki umat di Kerajaan Utara
mendapatkan kata-kata peringatan yang keras. Betel adalah kota dimana Raja
Yerobeam II beribadah. Allah mengutus Amos ke tempat dimana para pemimpin
mengecewakan Dia dalam hal penyembahan yang sesungguhnya kepada Yehova. Allah
mengutus Amos kepada orang-orang yang tidak merasa memerlukan pemberitaan
firman Tuhan. Mereka tidak memiliki hati yang terbuka untuk mengerti
pesan-pesan rohaninya. Memang,tugas Amos sangatlah sulit.
BEBERAPA
PELAJARAN YANG PERLU DIINGAT DARI AMOS
1. Allah bersifat
menyeluruh (universil). Amo 9:2-4. Amos menyadari bahwa
Yehova bukan hanya Allah bagi bangsa Israel. Bagi Amos, Allah adalah penguasa
langit dan bumi. Allah mempunyai kuasa yang sama untuk menghakimi bangsa-bangsa
lain, seperti terhadap bangsa Israel. Beginilah firman TUHAN: "Karena
tiga perbuatan jahat Damsyik, bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali
keputusan-Ku": Amo 1:3. Beginilah firman TUHAN: "Karena
tiga perbuatan jahat Gaza bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali
keputusan-Ku: Oleh karena mereka telah mengangkut ke dalam pembuangan suatu
bangsa seluruhnya, untuk diserahkan kepada Edom." Amo 1:6. Juga
baca Amo 1:9-11 dan Amo 1:13 dan Amo 2:1,4 dan Amo 2:6.
Dia menggambarkan bahwa mustahil untuk bisa lepas dari pandangan
mata Allah. Tak seorangpun yang bisa bersembunyi dari Allah yang universal
2. Kesempatan membawa
tanggung jawab. Hanya kamu yang kukenal dari segala kaum di muka bumi, sebab
itu Aku akan menghukum kamu karena segala Kesalahanmu. Amo 3:2.
Amos membawa pesan yang khusus kepada Israel, umat pilihan Allah.
Dia sudah memilih Israel untuk suatu pekerjaan yang khusus. Akan tetapi Israel
sudah melupakan kehendak Allah. Amos mengajarkan kepada kita tentang maksud
sejati mengapa Allah memanggil dan menyelamatkan kita hari ini. Menjadi
"yang dipilih Allah" membawa tanggungjawab yang besar dan akan
membawa hukuman yang pasti jika kita mengecewakan Allah.
Tuhan Yesus mengajarkan kebenaran yang sama: "Setiap orang
yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada
siapa yang banyak dipercayakan, daripadanya akan lebih banyak lagi
dituntut." Luk 12:48b.
Sebagai orang-orang Kristen di Indonesia, kita memiliki
tanggungjawab yang besar untuk memberitakan kabar gembira tentang Yesus kepada
mereka yang belum diselamatkan. Akankah kita tetap setia kepada kehendak Tuhan
dalam hidup kita?
3. Tuhan menuntut
keadilan sosial. Amo 5:14-15 Beberapa orang berkata bahwa agama Kristen
hanya untuk kehidupan setelah kematian. Mereka berkata kekristenan tidak ada
artinya untuk kehidupan yang sekarang ini. Amos membuatnya menjadi sangat jelas
bahwa agama yang sesungguhnya dapat mengubah jalan kehidupan seseorang. Orang
yang sungguh- sungguh menyembah Yehowah tidak memperlakukan teman-temannya
dengan tidak adil. Orang Kristen harus mempraktekkan keadilan social dan
kesamaan pada semua orang.
4. Penyembahan yang
sia-sia adalah penghinaan terhadap Tuhan. Amo 5:21-25.
Amos adalah orang pilihan Tuhan yang agamanya benar- benar kuat. Dia menyembah
Allah dengan segenap hatinya. Allah membenci kebiasaan orang Israel yang
menyembah berhala. Mereka tidak menyembah Allah dengan segenap hati. Kita harus
ingat bahwa kita tidak dapat menyenangkan hati Allah dengan semata-mata pergi
ke gereja pada hari Minggu, dengan memberi persembahan atau dengan dibaptis.
Kita harus ingat bahwa menyembah Allah adalah dengan segenap hati.
Kita harus memiliki kasih untuk Tuhan dan kita harus merelakan
Tuhan mengubah hidup kita menurut kehendak-Nya.
0 komentar:
Post a Comment