"Sesungguhnya
orang yang membusungkan dada,tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu
akan hidup oleh percayanya." Hab 2:4.
LATAR
BELAKANG HABAKUK
Habakuk hidup pada masa pemerintahan Raja
Yosia di Yehuda. Dia melihat kebangunan rohani yang besar dibawah kepemimpinan
Raja Yosia yang merupakan raja yang baik.Dia juga melihat wafatnya raja ini dan
seorang raja yang jahat menggantikan dia.Kebangunan rohani sudah baik, tapi hal
itu tidak berlangsung lama. Kehidupan rohani bangsa Israel mulai bertambah
lemah.
Ada masalah diantara
bangsa-bangsa pada masa Habakuk. Assiria, sang penguasa, menjadi lemah pada
saat Mesir dan Babilonia berselisih untuk mengambil alih tempat Assiria. Dalam
suatu usaha yang bodoh untuk mengalahkan Raja Mesir, Yosia, seorang raja yang
baik dari Yehuda, gugur di Megido. Pada tahun 605 Sebelum Masehi Nebukadnezar
dari Babilonia mengalahkan Mesir dan mengambil alih sebagian Israel. Saat
Habakuk melihat peristiwa-peristiwa yang kacau ini, dia menjadi sangat bingung.
Masa itu di Yehuda,
terjadi perselisihan, hukum tidak berlaku, dan kekerasan di seluruh negeri. Berapa
lama lagi, TUHAN, aku berteriak, tetapi tidak Kaudengar, aku berseru kepada-Mu:
"Penindasan!" tetapi tidak Kautolong? Hab 1:2. Terjadi pemerasan terhadap
orang-orang benar. Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan dan Engkau
tidak dapat memandang kelaliman. Mengapa Engkau memandangi orang-orang yang
berbuat khianat itu dan Engkau berdiam diri, apabila orang fasik menelan orang
yang lebih benar dari dia? Hab 1:13. Banyak penduduk yang hidup
dalam dosa secara terang- Terangan.orang sombong dan khianat dia yang
melagak, tetapi ia tidak akan tetap ada; ia mengangakan mulutnya seperti dunia
orang mati dan tidak kenyang- kenyang seperti maut, sehingga segala suku bangsa
dikumpulkannya dan segala bangsa dihimpunkannya." Hab 2:5. Celakalah
orang yang memberi minum sesamanya manusia bercampur amarah, bahkan memabukkan
dia untuk memandang auratnya. Telah engkau kenyangkan dirimu dengan kehinaan
ganti kehormatan. Minumlah juga engkau dan terhuyung-huyunglah. Kepadamu akan
beralih piala dari tangan kanan TUHAN, dan cela besar akan meliputi
kemuliaanmu. Hab 2:15-16. Banyak penduduk yang menyembah berhala. Hab
2:18-19 Penduduk yang miskin sangat menderita. Hab 1:14-15. Sungguh
masa itu adalah masa kegelapan karena dosa dan kekalahan dari negara lain.
HABAKUK
— ORANG PILIHAN ALLAH
Kita tidak mengetahui banyak tentang Habakuk.
Rupanya dia adalah seorang penduduk Yerusalem yang cukup dikenal. Habakuk juga
dihormati para pemimpin kota itu.Di satu pihak, dia adalah juru bicara bangsa
Israel dihadapan Tuhan. Sangat sulit bagi Habakuk untuk mengerti jalan-jalan
Tuhan. Dia bingung dengan kejadian-kejadian yang terjadi pada masanya.
Disamping imannya yang kuat, kenyataan hidup yang ada terlalu banyak bagi dia.
Dia menginginkan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan yang terus mengganggunya.
Mengapa Allah mengizinkan kehancuran yang besar terus berjalan jika Dia adalah
penuh kuasa? Mengapa orang-orang yang baik harus menderita sementara
orang-orang yang jahat terus berjalan dalam dosa? Dia menginginkan jawaban
untuk pertanyaan ini: Mengapa ada dunia yang jahat padahal ada Allah yang baik
dan hukum yang adil?
Ketika kebimbangan
terus bertambah, dia menolak untuk melupakan pertanyaan- pertanyaan itu tanpa
mendapatkan jawaban. Dia seorang yang jujur dan tidak takut untuk mencari
jawaban untuk segala kebimbangannya.
BEBERAPA
PELAJARAN YANG PERLU DIINGAT DARI HABAKUK
1. Tuhan prihatin
terhadapumat pada masa kini. Dalam pasal 1, ayat
Hab 1:2-4, Sang nabi mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini: Mengapa Allah
mengizinkan orang-orang fasik di Yehuda untuk melakukan hal-hal tersebut?
Jawaban Tuhan terdapat di pasal 1, ayat Hab 1:5-11. Allah
menolak pemikiran yang mengatakan bahwa Dia tidak memperhatikan. Dia meminta
sang nabi untuk melihat jauh melebihi perbatasan Israel. Tuhan sudah bekerja.
Dia membawa bangsa Kasdim untuk menghukum umat di Yerusalem. Bangsa Kasdim
adalah bangsa yang kejam dan cepat dalam melaksanakan penghancuran dan
penghakiman yang akan datang ke atas Yehuda.
2. Allah memerintah
atas bangsa-bangsa. Nabi Habakuk mengeluh karena sikap
Tuhan yang seperti tidak peduli. Kini dia merasa sungguh terganggupikirannya
ketikadia mempelajari rencana Allah untuk menghukum Israel. Bagaimana Allah
bisa memakai bangsa yang fasik seperti Kasdim untuk menghukum Yehuda? Bagaimana
bisa Allah yang benar memakai orang-orang Kasdim untuk menghukum umat milik-Nya
sendiri? Habakuk menyatakan pertanyaan- pertanyaan ini dengan jelas dalam Hab
1:13. Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan dan Engkau tidak
dapat memandang kelaliman. Mengapa Engkau memandangi orang-orang yang berbuat
khianat itu dan Engkau berdiam diri, apabila orang fasik menelan orang yang
lebih benar dari dia?
Sang nabi menemukan jawaban hanya ketika dia menantikan Tuhan
dengan taat. Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri tegak di
menara, aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan-Nya kepadaku,
dan apa yang akan dijawab-Nya atas pengaduanku. Hab 2:1. Dengan
penuh penghormatan dia menantikan jawaban dari Tuhan. Dosa-dosa dari
bangsaKasdimsungguh merupakan kejahatan dimata Tuhan; mereka akan dihancurkan
karena dosa mereka sendiri. Maksud Allah yang Ilahi akan mengatasi kekejaman
dan kesombongan mereka.
Seseorang harus bersabar karena Allah tidak merasa perlu
tergesa-gesa. Allah mampu mengalahkan kejahatan. Kuasa iman akan menang pada
akhirnya. Orang- orang benarmungkin menderita pada hari-hari ini tetapi mereka
ada di pihak yang berkemenangan. ’ Orang yang benar itu akan hidup oleh
percayanya." Hab 2:4. Iman akan membawa orang benar menuju
akhir yan penuh keberhasilan.
Karena itu, Allah memperbaharui keyakinan Habakuk dan menjamin
akan adanya keadilan di tanah Yehuda. Allah masih berkuasa atas dunia pada hari
ini. Orang-orang Kristen janganlah menjadi patah semangat.
3. Allah mengundang
kita untuk membawa segala keraguan kita kepada-Nya dan mendapatkan
jaminan dari-Nya. Allah tidak menghukum Habakuk karena keraguan dan
pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkannya. Habakuk adalah seorang yang tulus
mencari kehendak Tuhan. Allah sangat bersimpati kepada setiap orang yang
bimbang dan ragu. Ketika Habakuk kembali kepada Tuhan, dia belajar bahwa
pandangan manusia yang sempit karena keraguan merupakan pandangan yang keliru.
Dia belajar bahwa agama yang sejati tidaklah menjawab semua keraguan, melainkan
memberikan jaminan di dalam Tuhan.
Kita seharusnya mengingat Habakuk ketika kita mempunyai keraguan.
Untuk mengatasi keraguan yang ada, kita harus berbalik kepada Tuhan dan
menantikan jawaban-Nya. "Orang yang benar itu akan hidup oleh
percayanya." Hab 2:4 "Tetapi Tuhan ada didalam bait-Nya
yang kudus. Berdiam dirilah dihadapan-Nya, ya segenap bumi!" Hab
2:20 "Sebab bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan
Tuhan, seperti air yang menutupi dasar laut." Hab 2:14.
Ketika saya membaca tulisa ini saya rasanya sedang berkomunikasi dengan penulisnya.
ReplyDelete