"Hai
manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut
Tuhan dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah
hati di hadapan Allahmu?" Mik 6:8.
LATAR
BELAKANG MIKHA
Ketika Amos dan Hosea
memberitakan firman Tuhan di Kerajaan Utara, Mikha membawa pesan Tuhan kepada
orang-orang di Kerajaan Selatan. Yesaya memberitakan firman Tuhan kira-kira
sama waktunya dengan Mikha.
Saat itu adalah masa
kekacauan dan perombakan secara nasional. Assiria menyerang dan menghancurkan
Siria dan Israel. Bayang-bayang tentara Assiria menaungi Yehuda di sebelah
selatan dimana Mikha memberitakan firman Tuhan. Banyak pemimpin yang jatuh
dalam masalah politik pada masa itu.
Mikha, seorang
pengkotbah dari desa, mengetahui situasi yang tragis di Yehuda dan Israel. Dia
bisa melihat penderitaan si miskin dibawah tekanan mereka yang memiliki
kekuasaan. Para hakim bertindak tidak adil. Para pendeta bertindak jahat.
Orang-orang kaya menipu mereka yang miskin. Semua orang menderita karena
ketakutan dan kebencian. Yang apabila menginginkan ladang-ladang, mereka
merampasnya, dan rumah-rumah, mereka menyerobotnya; yang menindas orang dengan
rumahnya manusia dengan milik pusakanya! Mik 2:2.hai kamu yang
membenci kebaikan dan yang mencintai kejahatan? Mereka merobek kulit dari tubuh
bangsaku dan daging dari tulang-tulangnya; Mik 3:2.
Bangsa Israel nyaris
terpecah belah. Bacalah Mik 3:9-11.
Ketamakan dan
kekejaman menandai setiap perbuatan dari para pemimpin. Tetapi kamulah yang
bangkit sebagai musuh terhadap umat-Ku. Kamu merebut jubah dari orang-orang
yang suka damai, dari orang-orang yang berjalan lewat dengan tenteram, yang
tidak cenderung kepada perang. Para isteri di antara umat-Ku kamu halau dari
rumah kesayangannya, dari bayi-bayinya kamu mengambil untuk selama- lamanya
semarak yang telah Kuberikan kepada mereka. Mik 2:8-9.
Sihir dan penyembahan
berhala ada dimana-mana di tanah Israel. Banyak pendeta dan nabi yang tamak dan
bermoral tidak baik. Bagaimana mereka bisa memimpin umat? Celakalah
orang-orang yang merancang kedurjanaan dan yang merencanakan kejahatan di
tempat tidurnya; yang melakukannya di waktu fajar, sebab hal itu ada dalam
kekuasaannya. Mik 2:1 Sungguh diperlukan seorang nabi yang sejati
pada saat itu.
Mari kita
menyimpulkan dosa-dosa yang terjadi pada saat itu, yaitu:
> Pemerasan atas si
miskin. Bacalah lagi Mik 2:8-9. Juga baca Mik 3:1-4.
> Penyalahgunaan
kekuasaan. Hai kamu yang mendirikan Sion dengan darah dan Yerusalem
dengan kelaliman! Mik 3:10.
> Kurangnya
kejujuran. Orang-orang kaya di kota itu melakukan banyak kekerasan,
penduduknya berkata dusta dan lidah dalam mulut mereka adalah penipu. Mik
6:12. Bacalah 7:2-6.
> Ketidaksenangan
kepada agama. Aku akan melenyapkan patung-patungmu dan tugu-tugu
berhalamu dari tengah- tengahmu, maka engkau tidak lagi akan sujud menyembah
kepada buatan tanganmu. Aku akan menyentakkan tiang-tiang berhalamu dari
tengah-tengahmu dan akan memunahkan berhalamu; Aku akan membalas dendam dengan
murka dan kehangatan amarah, kepada bangsa-bangsa yang tidak mau mendengarkan.
Mik 5:12-14. Bacalah Mik 3:5-8.
> Nabi-nabi palsu.
Beginilah firman TUHAN terhadap para nabi, yang menyesatkan bangsaku, yang
apabila mereka mendapat sesuatu untuk dikunyah, maka mereka menyerukan damai,
tetapi terhadap orangyang tidak memberi sesuatu ke dalam mulut mereka, maka
mereka menyatakan perang. Mik 3:5. Para pelihat akan mendapat
malu dan tukang-tukang tenung akan tersipu-sipu; mereka sekalian akan menutupi
mukanya, sebab tidak ada jawaban daripada Allah. Mik 3:7. Bacalah
Mik 3:9-11.
> Kejahatan
yang bersifat egois di rumah ibadah dan pemerintahan. Tangan mereka
sudah cekatan berbuat jahat; pemuka menuntut, hakim dapat disuap; pembesar
memberi putusan sekehendaknya, dan hukum, mereka putar balikkan! Mik 7:3.
Sungguh saat itu adalah masa yang buruk. Ada kebutuhan yang sangat
mendesak akan orang pilihan Allah.
MIKHA-ORANG
PILIHAN ALLAH
Mikha dilahirkan di
sebuah desa kecil sekitar dua puluh sembilan kilometer dari Yerusalem. Tekoa,
tempat tinggal Amos, hanya berjarak dua puluh lima kilometer di sebelah timur.
Jalur perdagangan yang besar antara Assiria dan Mesir melalui lembah dekat
tempat tinggalnya. Mikha bertumbuh di daerah pedesaan dan nampaknya dia
cenderung untuk tidak mempercayai penduduk kota. Akan tetapi, dia cukup
mendapat informasi tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di dunia pada
masanya. Mikha mengasihi negaranya, dan lebih dari itu, orang-orang miskin pada
saat itu. Dia memberitakan firman Tuhan dengan perasaan yang menentang
ketidakadilan sosial pada jamannya. Dia mengumandangkan kebenaran sosial.
BEBERAPA
PELAJARAN YANG PERLU DIINGAT DARI MIKHA
1. Allah Itu adil:
Oleh karena itu umat-Nya harus adil. "Hai manusia,telah
diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari
padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati
di hadapan Allahmu?" Mik 6:8.
Orang-orang pada jaman Mikha sangat rohani kalau dilihat dari
perbuatan mereka dari luar, tetapi mereka kurang akan kebenaran di dalam hati
nurani. Mikha ingin supaya orang-orang mengetahui bahwa Allah adalah Allah yang
adil. Karena itu, umat-Nya mesti adil dan mengetahui bahwa setiap perbuatan
yang tidak adil merupakan penghinaan terhadap Tuhan. Ketika Allah melihat
praktek- praktek perbuatan para pemerintah dan pemimpin, yang memaksa
orang-orang miskin untuk meninggalkan rumah mereka, mencuri dan menyuap, Dia
menjadi sangat marah. Allah akan membawa setiap orang kepada penghakiman karena
perbuatan-perbuatan mereka.
2. Allah adalah
Hakim. Sebab sesungguhnya, TUHAN keluar dari tempat-Nya dan turun
berjejak di atas bukit-bukit bumi. Mik 1:3.sebab itu Aku akan
membuat Samaria menjadi timbunan puing di padang, menjadi tempat penanaman
pohon anggur. Aku akan menggulingkan batu-batunya ke dalam lembah dan akan
menyingkapkan dasar- dasarnya. Mikha 1:6. Sebab itu
oleh karena kamu maka Sion akan dibajak seperti ladang, dan Yerusalem akan
menjadi timbunan puing, dan gunung Bait Suci akan menjadi bukit yang berhutan.
Mik 3:12.
Allah itu Maha Kuasa. Dia berhak menuntut apa saja dari umat-Nya
dan Dia akan menghukum setiap perbuatan yang tidak benar.
3. Allah akan
mengambil tindakan yang menentang para pembuat kejahatan.
Bacalah Mik 1:2-5. Dalam kitabnya, Mikha menulis bahwa Allah akan
menghukum perbuatan-perbuatan jahat dari umat-Nya. Tuhan mengetahui umat-Nya
dan setiap perbuatan jahat mereka. Tuhan sendiri yang duduk menghakimi mereka
yang menyebabkan penderitaan yang besar.
4. Allah mencintai
perdamaian. Ia akan menjadi hakim antara banyak bangsa, dan akan menjadi
wasit bagi suku-suku bangsa yang besar sampai ke tempat yang jauh; mereka akan
menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak, dan tombak-tombaknya menjadi pisau
pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka
tidak akan lagi belajar perang. Mik 4:3. Mereka itu akan mencukur
negeri Asyur dengan pedang dan negeri Nimrod dengan pedang terhunus; mereka
akan melepaskan kita dari Asyur, apabila ia ini masuk ke negeri kita dan
menginjak daerah kita. Mik 5:5.
Masalah nasional yang dihadapi Yehuda bukanlah kesalahan Tuhan.
Dosa-dosa bangsa itu sendiri yang mengakibatkan penuaian penderitaan. Allah
adalah pencipta perdamaian. Ketika seseorang atau suatu bangsa mentaati
kehendak Tuhan, perdamaian akan mengikuti mereka.
5. Allah memberikan
pengharapan. Bacalah Mik 7:7,18-20. Mikha mengingatkan umat
Israel bahwa Allah masih tetap sebagai pemerintah bangsa-bangsa dan seluruh
umat manusia. Dia berdiri dan siap mengampuni ketika manusia kembali kepada-Nya
dari jalan- jalan mereka yang mementingkan diri sendiri. Manusia dapat
bergantung pada Tuhan. "Tetapi aku ini akan menunggu-nunggu TUHAN, akan
mengharapkan Allah yang menyelamatkan aku; Allahku akan mendengarkan aku!"
Mik 7:7.
6. Allah beperkara
dengan umat-Nya. Bacalah Mik 6:1-8. Dengan kata-kata ini, Mikha
menunjukkan bahwa Allah sedang beperkara dengan umat-Nya. Suatu saat yang
serius ketika Allah beperkara dengan umat-Nya yaitu untuk menunjukkan agama
yang murni dan segala tuntutannya. Intisari yang sederhana dari suatu agama
yang sejati digambarkan dalam Mik 6:8. Pengharapan satu-satunya dari
suatu bangsa supaya mendapatkan kehidupan adalah mempraktekkan kejujuran,
ketulusan hati, berhubungan/bekerjasama satu dengan yang lain dan berjalan
dalam kerendahan hati bersama Tuhan.
0 komentar:
Post a Comment