"Kuatkanlah
hatimu, hai rakyat segala negeri, demikianlah firman Tuhan; bekerjalah, sebab
aku ini menyertai kamu, demikianlah firman Tuhan semesta alam." Hag
2:5b.
LATAR
BELAKANG HAGAI
Dalam tahun 506
Sebelum Masehi ketika raja Babilonia menduduki Yerusalem, Bait Allah
dihancurkan. Setelah 50 tahun di Babilonia, orang-orang Yahudi diizinkan untuk
kembali ke Yerusalem untuk membangun kembali kota dan Bait Allah. Darius adalah
sang raja yang memberikan kesempatan ini kepada orang-orang Yahudi, dan dia
juga memberikan uang untuk menyelesaikan pekerjaan ini.
Orang-orang kembali
ke Yerusalem dengan pimpinan seseorang yang bernama Zerubabel. Hanya sebentar
setelah mereka disana, mereka lupa untuk membangun Rumah Allah. Setiap orang
hanya melakukan pekerjaan mereka sendiri dan membangun rumah mereka sendiri.
Enam belas tahun
sudah berlalu sebelum Hagai mengajak mereka untuk membangun Rumah Allah. Sangat
sedih melihat orang-orang terlalu lama menunda untuk mengerjakan hal terpenting
yang seharusnya mereka lakukan sekembalinya mereka ke Yerusalem.
HAGAI-ORANG
PILIHAN ALLAH
Kita hanya tahu
sedikit tentang Hagai, seorang Yahudi yang menjawab panggilan Tuhan dengan
berani. Dia mungkin seorang yang sudah tua yang sudah tinggal lama di Babilonia
sebelum kembali ke Yerusalem dengan para tawanan lainnya. Masih adakah di
antara kamu yang telah melihat Rumah ini dalam kemegahannya semula? Dan
bagaimanakah kamu lihat keadaannya Sekarang?bukankah keadaannya di matamu
seperti tidak ada arti? Hag 2:4. Dia sangat mengasihi Bait Allah dan
memiliki keyakinan yang dalam bahwa dia benar. Dia adalah seseorangdengan satu
cita-cita. Dia melihat suatu pekerjaan yang mesti diselesaikan danmendorong
rakyat untuk melakukannya. Hagai adalah seseorang yang dipanggil dan dipimpin
Tuhan yang bertekad untuk membangun kembali Bait Allah. Dia menggerakkan orang-
orang untuk memulai pekerjaan tersebut.
BEBERAPA
PELAJARAN YANG PERLU DIINGAT DARI HAGAI
1. Keinginan yang
mementingkan diri sendiri menghambat jalannya pekerjaan Tuhan Hag
1:1-9. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan, sedang kamu
masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri." Hag 1:9.
Hagai mengatakan kepada rakyat bahwa mereka sudah terlalu sibuk
dengan urusan mereka sendiri dan melupakan pekerjaan Tuhan. Hal ini sering
terjadi pada hari ini. Kadang-kadang yang sedang kita lakukan adalah hal-hal
yang baik, namun, jika kita tidak berhati-hati, kita mungkin bisa menggunakan
seluruh waktu kita untuk mencari kesenangan pribadi.
Orang-orang pada masa Hagai bercocok tanam, membuat pakaian dan
membangun rumah mereka sendiri. Hal-hal tersebut adalah baik, tapi mereka telah
melupakan rumah Tuhan. Enam belas tahun telah berlalu, dan mereka masih belum
melakukan pekerjaan mereka yang utama.
Sudah berapa lama Anda tidak melakukan apa yang Allah ingin Anda
lakukan? Berapa waktu yang Anda berikan untuk melakukan pekerjaan Tuhan di
gereja?
2. Allah memanggil
para pemimpin untuk memberi semangat kepada umat-Nya. Pada
tahun yang kedua zaman raja Darius, dalam bulan yang keenam, pada hari pertama
bulan itu, datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai kepada
Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam
besar. Hag 1:1. Bacalah Hag 2:4-9.
Allah memanggil Hagai untuk memberi semangat rakyat supaya
melakukan pekerjaan mereka. Hagai adalah seorang yang tegas yang menegur
orang-orang karena kemalasan mereka. Kemudian mengingatkan mereka bahwa Allah
bersama- sama mereka. Sungguh ini adalah alasan yang penting untuk melaksanakan
pekerjaan Tuhan. Tuhan menyertai kita. Dia hadir untuk memberikan hikmat dan
bimbingan. Dia hadir untuk memberikan kekuatan. Firman Allah pada hari ini
tetap sama. "… bekerjalah, sebab Aku ini menyertai engkau…" Hag
2:5b.
3. Kumpulan
orang-orang yang menyerahkan diri kepada Tuhan dapat melakukan pekerjaan
yang besar bagi Allah. Hagai mengajak orang-orang untuk berkumpul
sebagai satu kelompok dan bekerja bersama-sama. Dia adalah seorang pemimpin
yang bijaksana.
> Dengan persatuan,
rakyat bisa menyelesaikan pekerjaan yang banyak dalam waktu singkat. Hal itu
sama seperti gereja pada hari ini. Jemaat di gereja harus bersatu sebagai satu
tubuh yang dipimpin oleh Allah.
> Dengan persatuan,
gereja bisa memberikan kesaksian yang kuat pada mereka yang belum diselamatkan.
> Dengan persatuan, gereja bisa
mengalahkan tekanan dari si jahat.
Hagai mengajak gereja untuk bersatu dengan satu tujuan: MELAKUKAN
KEHENDAK TUHAN.
0 komentar:
Post a Comment