“Mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita”
(Mazmur 92:14).
Malam itu anak kami
sedang belajar pengetahuan alam bidang biologi ia bertanya padaku tentang
manfaat dari pupuk kandang dan dari kotoran hewan apa saja dapat di jadikan
pupuk dan yang manakah yang terbaik.
Hampir semua hewan ternak kotorannya dapat dijadikan pupuk kandang dan
mana yang terbaik semua relatif tergantung untuk jenis tanaman apa pupuk itu di
peruntukkan, jika untuk sayuran yang paling bagus adalah kotoran ayam, jawab
aku. Saat itu terlintas di dinding nampak kemoceng dan teringatlah jikalau kemoceng
itu berasal dari bulu ayam.
Aku termenung dan
sungguh luarbiasa hidup ayam pikirku, betapa tidak seluruh setubuhnya dan
hidupnya telah memberi manfaat untuk Allah dan ciptaan-Nya. Bagaimana tidak,
dari mulai kulit telurnya dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak dan
pernak-pernik, isinya salah satu sumber protein bagi tubuh, dagingnya sumber
energi bagi tubuh, tulangnya masih dapat di manfaatkan sebagai bahan pakan
ternak, bulunya untuk dijadikan alat pembersih dan juga pernak-pernik lainnya, serta
kotorannya pun dapat bermanfaat untuk kesuburan tanah.Wow!!! dasyat sekali
hidupnya, yang pada akhirnya membuat aku malu terhadap Allah yang telah begitu
baik kepadaku namun jika dibandingkan kehidupan yang telah dijalani ayam, aku
masih kalah karena aku belum memberikan setubuhku dan seluruh hidupku untuk
kepentingan Allah dan belum memberi manfaat yang terbaik untuk kemuliaan Allah,
padahal anugerah kehidupan banyak sudah Allah berikan dalam hidup aku.
Rasul Paulus
berkata, tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja
memberi buah. Sudahkah aku memberi buah dalam hidup? Apa yang sudah aku berikan
untuk Allahku? Dia telah berikan segalanya, anak, istri, sebuah keluarga bahkan
keluarga dalam persekutuan iman di dalam Kristus, luarbiasa yang sudah Ia
berikan dari yang tidak ada menjadi ada, dari yang tidak mungkin menjadi
mungkin. Pada hari ini Tuhan sedang berkata-kata melalui pengetahuan akan
ciptaan-Nya yaitu melalui seekor ayam yang dipandang rendah olehku.
0 komentar:
Post a Comment