“Diamlah
dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, dtiinggikan
di bumi” (Mzm. 46:11).
Sungguh tak pernah ada dalam bayangan bahkan dikhayalkan
pun tidak, namun bagaimanakah bila dalam kehidupan yang tadinya serba
dicukupkan bahkan dilebihkan namun akhirnya kita harus kehilangan segalanya?
Yakinlah stress, bingung dan berbagai rasa kecewa akan hinggap dalam pikiran
bahkan pada akhirnya kita akan menyalahkan semua ini karena sebab pihak lain
hingga boleh terjadi. Bagaimana tidak? Kita harus rela kehilangan tempat
berteduh dan berbagai fasilitas lainnya, apa yang berkecamuk dalam hati dan benak
kita pasti sakit dan kecewa luarbiasa, tatapan kosong untuk melangkah ke depan,
apa yang harus di perbuat? Mengapa Engkau Tuhan tega berbuat seperti ini? Yap!
Mustilah kalimat frustasi itu akan muncul! Tuhan Allah yang berada dekat dan
sangat dekat bahkan melebihi tarikan nafas kita, Ia Mahatahu apa yang ada di
dalam pikiran dan yang berkecamuk dalam hati kita.
Responlah panggilan Tuhan dalam pelbagai hal yang menimpa
kehidupan kita, panggilan Allah kepada setiap kita adalah untuk berdiam diri
penuh ketenangan. “Ia pun bangun,
menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!” lalu
angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. Lalu Ia berkata kepada
mereka: mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” (Mrk. 4:39-40).
Terkadang Allah berbicara kepada setiap kita lewat apapun yang Dia ijinkan
terjadi pada setiap kehidupan kita, namun banyak dari kita tidak merasakan
panggilan suara Tuhan karena kita terlalu fokus pada masalah yang ada pada
pandangan mata kita. Padahal Tuhan senantiasa memanggil kita dengan penuh kasih
seperti seorang bapa yang mengasihi anak-anaknya dan senantiasa berusaha
menghibur setiap anak-anaknya dalam lautan badai gelombang. “Tenanglah!” Kata
Tuhan, “Serahkan semua kekuatiranmu kepada-Ku dan ketahuilah bahwa Aku
mengasihi engkau”.
0 komentar:
Post a Comment