Home » » APAKAH ARTI KELAHIRAN BARU?

APAKAH ARTI KELAHIRAN BARU?



Bertahun-tahun yang lalu di Yerusalem, dua orang terkenal terlibat dalam percakapan yang "terdengar ke seluruh dunia". Nikodemus datang berbicara kepada Tuhan Yesus. Dalam diskusi itu, Sang Juruselamat membuat pernyataan yang mengejutkan bagi Nikodemus, seorang pemimpin agama yang besar pada zamannya. Dengan jelas Yesus berkata, "Kamu harus dilahirkan kembali." Percakapan tersebut terjadi hampir 2000 tahun yang lalu. Namun kelahiran adikodrati yang mengubah hidup, yang Yesus ucapkan pada malam tak terlupakan itu, ada dalam pikiran jutaan orang dewasa ini. Terdapat minat yang mengherankan dan meluas dalam hal kelahiran kembali.
Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agamaYahudi. Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi,kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya." Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah" (Yohanes 3:1-3).

Orang yang datang kepada Tuhan Yesus malam itu adalah seorang Farisi, seorang pemimpin agama Yahudi. Ia adalah Nikodemus yang terkenal dan dihormati. Kepada orang yang berkedudukan tinggi seperti ini Tuhan Yesus mengucapkan kata-kata "Kamu harus dilahirkan kembali". Ia adalah seorang pemimpin agama Yahudi! Ia adalah seorang guru besar bangsa Israel! Ia adalah seorang yang terkenal pada zamannya! Saya dapat membayangkan bahwa ketika ia sedang berjalan, orang-orang akan menunjuk kepadanya dengan kekaguman dan berkata, "Itulah Nikodemus. Kita membutuhkan lebih banyak orang sepertinya. Jika ada orang yang melakukan kehendak Allah, dialah orangnya."
Meskipun Nikodemus tidak mengerti apa yang Kristus maksud, pernyataan tersebut mengungkapkan apa yang Kristus pikirkan.

Perhatikan, sekadar dilahirkan kembali dengan cara yang sama seperti kelahiran kita ke dalam dunia ini, tidaklah berguna, sekalipun diulang sepuluh, seratus, atau seribu kali! Kita tetap masuk ke dunia ini sebagai orang berdosa. Hanya bila kita dilahirkan dari atas barulah kita layak melihat Kerajaan Allah. Kelahiran kita yang pertama adalah dari bawah, kelahiran yang kedua adalah dari atas. Kelahiran kita yang pertama bersifat alami (natural); sedangkan kelahiran kedua bersifat rohani.

Kelahiran yang pertama menjadikan kita anggota umat manusia yang jatuh ke dalam dosa; kelahiran kedua menjadikan kita anggota umat manusia yang ditebus. Kelahiran yang pertama memberi kita. sifat yang rusak; kelahiran yang kedua memberi kita sifat yang ilahi. Dilahirkan pertama kali menurut daging, kita adalah orang-orang berdosa; dilahirkan kedua kali oleh Roh Allah, kita adalah orang-orang benar. Ketika Nikodemus mendengar Yesus berkata, "Jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah," ia tidak mengerti apa yang dimaksud. Karena itu ia bertanya:

Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua?
Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan
lagi? (Yohanes 3:4).                                                                                                      

Yesus menjelaskan sebagai berikut:

Aku berkata kepadamu, sesunguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari
air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah (Yohanes 3:5).

Kelahiran baru bukanlah sesuatu yang dapat kita ciptakan. Kelahiran baru bukanlah menerima visi yang transenden, atau memulai hidup yang baru, ataupun memperoleh perasaan religius yang aneh. Kelahiran baru bukanlah suatu langkah maju dalam proses reinkarnasi. Kelahiran baru bukan sekadar kesadaran diri. Bukan sejenis renungan mistik atau perjalanan roh karena pengaruh obat bius. Sebaliknya, kelahiran baru adalah karya Allah yang nyata dan menetap, yang darinya kita menerima sifat yang baru dan kudus. Itulah yang tercakup dalam kelahiran baru, suatu kelahiran yang adikodrati dan rohani, dari atas, yang terjadi setiap saat tatkala seseorang menaruh pengharapannya dalam Yesus Kristus. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali (Yohanes 3:6,7).


 
Pekerjaan Roh Kudus

Injil Yohanes memuat bagian Alkitab terpenting mengenai lahir baru. Yesus bersabda: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali (Yoh 3:5-7).

Perhatikan dengan teliti pernyataan dalam ayat 5, "Jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah." Menurut Tuhan Yesus, kita harus dilahirkan dari Roh. Kuasa mukjizat dari Pribadi Ketiga dari Allah Tritunggal adalah hal yang pokok dan mendasar dalam lahir baru. Hanya melalui Dia kita dapat mengalami anugerah ini. Jika kita mempelajari Alkitab dengan teliti, kita segera sadar akan pentingnya Roh Allah dalam kelahiran baru. Peranan-Nya sangat vital dalam tiga aspek: Pembaruan, Pengudusan, Pengubahan. Bagi anak Allah, pembaruan adalah karya yang menyangkut masa lampau, pengudusan adalah realitas masa kini, dan pengubahan adalah harapan kita akan masa yang akan datang. Jika kita memperhatikan setiap fase karya Roh Kudus ini secara terperinci, saya percaya hati Anda akan dihangatkan dan pikiran Anda terbuka menerima pelayanan-Nya di dalam dan melalui diri Anda.



PEMBARUAN

Karya Roh Kudus adalah dasar yang mutlak dalam pembaruan. Ketika seseorang dilahirkan kembali, ia diberi hidup baru oleh Roh Kudus. Ini adalah karya vital yang tidak dapat diabaikan, karena tanpa memiliki hidup baru itu, seseorang tidak diselamatkan. Dalam Yohanes 3:1-7, kebutuhan untuk dilahirkan kembali disebutkan tiga kali oleh Sang Juruselamat. Dalam ayat 3 Dia berkata, "Jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat kerajaan Allah." Dalam ayat 5, Dia menyatakan, "Jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam kerajaan Allah."

Dan dalam ayat 7 Dia memberi tahu Nikodemus, "Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali." Kelahiran baru dibutuhkan karena semua orang dilahirkan ke dunia ini dengan sifat berdosa dan rusak. Sifat lama yang diwariskan dari Adam sedemikian hina, rusak, jahat, dan tanpa sedikit pun kebaikan sehingga manusia tak akan selamat. Sedemikian jahatnya sifat lama itu sehingga Allah tidak hanya berusaha memperbaiki, melainkan juga memulai dari "awal" dengan memberi kita sifat yang baru saat kita percaya kepada AnakNya.


Jika Anda mengira gambaran tentang manusia berdosa ini terlalu dilebih-lebihkan, bacalah dengan teliti apa yang Allah katakan kepada orang-orang Romawi seperti dikutip oleh Paulus: Seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak. Kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka merayu-rayu, bibir mereka mengandung bisa. Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah, kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah. Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka, dan jalan damai tidak mereka kenal; rasa takut kepada Allah tidak ada pada orang itu" (Roma 3:10-18).

 Inilah pandangan Allah terhadap diri manusia; inilah rekaman kamera Allah yang tersembunyi mengenai umat manusia yang rusak dan berdosa. "Kamu dapat melatih seekor singa untuk melompati lingkaran, duduk di bangku, atau bersalto, namun ia tetaplah seekor singa. Kamu dapat mengenakan pakaian sutera dan kain satin pada seekor babi, namun babi itu tetap akan mencari kandangnya. Dan kamu dapat menghiasi sifat dosamu yang lama yang kamu terima dari bapa leluhurmu Adam dengan agama, pembaruan, pendidikan, kebudayaan, dan apa pun, namun kamu tidak akan dapat mengubahnya." Saudaraku, Anda membutuhkan hati yang baru. Pada dasarnya, manusia telah mati dalam dosa ( Efesus 2:1). Ia terpisah dari Allah; ia adalah musuh Allah (Kolose 1:21). Ia kotor. Sang nabi juga menambahkan bahwa "Segala kesalehan seperti kain kotor" (Yesaya 64:6).

Ketika pertama kali dilahirkan, kita adalah orang berdosa. Itulah sebabnya Anda harus dilahirkan kembali, dan itulah jalan yang benar. Pada kelahiran kedua itu, Roh Allah memberi hidup, sifat, hati yang baru kepada mereka yang beriman kepada Kristus, dan orang itu menjadi ciptaan baru. Itulah karya pembaruan! Itulah kelahiran baru!

PENGUDUSAN

Karya Roh Kudus juga penting bagi orang-orang percaya dalam hal pengudusan. Kata pengudusan berasal dari istilah Yunani yang berarti "dipisahkan, kudus". Pembaruan bersifat seketika; pengudusan merupakan proses yang bertahap. Pengudusan mungkin terjadi karena Roh Kudus, sebab Rasul Paulus menulis:

 Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar (2Kor 3:17,18).

Saat kita melihat dan memahami kemuliaan Allah, Roh Kudus secara efektif mengubah kita menuju gambaran kemuliaan yang sama. Pekerjaan Roh Allah ini menghasilkan pengudusan yang berkelanjutan. Hal ini berhubungan dengan perjalanan hidup dari hari ke hari dan pertumbuhan rohani yang berkesinambungan dari orang-orang yang telah dilahirkan kembali.

 Alkitab mengungkap dua jenis pengudusan. Pengudusan secara status diberikan kepada kita saat dilahirkan kembali. Melalui iman di dalam Kristus, dosa-dosa kita diampuni, dan ketidakberdosaan Tuhan Yesus menjadi milik kita. Kita ditempatkan pada status baru yang berkenan bagi Tuhan. Benar, karena kita berada di dalam Kristus, kita telah dikuduskan; Dia telah "memisahkan kita" bagi-Nya. Ini berarti jika kita telah dilahirkan kembali, Allah melihat kita sebagai pemilik kebenaran yang sempurna dari Juruselamat kita yang tak berdosa. "Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus" (Roma 5:1) Damai sejahtera dengan Allah berhubungan langsung dengan pengudusan secara status yang kita miliki.

Namun, damai sejahtera Allah lebih berhubungan dengan aspek karya Roh Kudus yang lain, yaitu pengudusan secara terus-menerus. Rasul Paulus menulis: Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus (Filipi 4:6,7).

 Setiap orang percaya menikmati keuntungan dari pengudusan secara status, tetapi ia tidak boleh melupakan kebutuhan akan pengudusan secara terus-menerus, yang berlangsung setiap hari. Ketahuilah, sifat-sifat Adam tidak hilang sampai kita mati. Sifat-sifat tersebut tetap ada di dalam diri kita dan bekerja melawan kehendak Allah. Rasul Paulus menyadari bahwa manusia lamanya yang berdosa masih aktif meskipun sudah 30 tahun ia menerima keselamatan. Ia berkata: Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik (Roma 7:18). Beberapa saat kemudian ia berteriak: Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? Syukur kepada Allah! Oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Jadi dengan akal budiku aku melayani hukum Allah, tetapi dengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa. Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut (Roma 7:24-8:2).

Jika Anda seorang kristiani, kehidupan baru telah ditanamkan di dalam diri Anda. Anda adalah manusia baru, ciptaan yang baru. Meskipun sifat Adam yang lama, berdosa dan rusak masih ada di dalam diri Anda, Anda dapat mengalahkannya. Anda dapat mengetahui berkat dari pengudusan secara status dan pengudusan secara terus-menerus. Rasul Paulus menulis: Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging (Galatia 5:16).

 Roh Kudus selalu siap dan sanggup mengubah hidup setiap orang percaya. Alangkah tragisnya karena ada sebagian orang kristiani yang merampas berkat yang seharusnya dapat mereka miliki karena tidak mau berserah pada pimpinan-Nya. Namun saya juga senang karena banyak pengikut Kristus mampu berkata, "Meskipun saya jauh dari yang seharusnya, dan saya gagal menjadi seperti yang saya inginkan, saya telah berbeda dari saya yang dahulu." Hal ini disebabkan oleh karya Roh Allah dalam hidup mereka. Setelah dilahirkan kembali, mereka bertumbuh secara rohani, mengalahkan dosa dan kebiasaan yang buruk, serta belajar berjalan dengan rendah hati dan taat pada bimbingan Roh.


 
PENGUBAHAN

Karya Roh Allah tidak hanya penting dalam hal pembaruan dan pengudusan, melainkan juga penting karena berhubungan dengan hari yang mulia ketika diubahkan. Kelak saat Kristus datang kembali, tubuh kita yang dapat binasa ini akan diubahkan.

Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu (Roma 8:11).

Roh Kudus tinggal di dalam mereka yang telah dilahirkan kembali. Suatu hari kelak, Roh pembaruan dan pengudusan itu juga akan menjadi Roh pengubah. Tubuh kita akan di bangkitkan menuju pembaruan hidup.

Dengan keyakinan ini, Rasul Paulus dapat berkata: Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tapi kita semuanya akan diubah, dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah. Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati (1Kor 15:51-53). Melalui kelahiran baru oleh Roh Allah, kita menerima hidup baru dan kekal. Dan suatu hari kelak, oleh Roh yang sama, kita akan menerima tubuh yang baru dan tidak dapat binasa.

PESAN PRIBADI

Kita telah melihat bahwa karya dan pelayanan Roh Kudus sangatlah penting bagi para orang percaya. Roh Kudus terlibat dalam pembaruan kita. Dia aktif dalam pengudusan kita. Dan Dia akan menjadi sarana dalam pengubahan kita. Pertanyaan terpenting adalah, apa arti semua ini bagi Anda? Tanpa pembaruan, Anda tidak dapat mengalami pengudusan atau pengubahan. Titik awalnya adalah dilahirkan kembali — lahir dari Roh — dari atas. Apakah Anda telah dilahirkan kembali? Jika belum, Anda dapat mengalaminya.

Yesus sendiri berkata: Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:14,15). Mungkin Anda pernah mendengar seseorang berkata, "Tetapi itu adalah pekerjaan Allah. Saya tidak mungkin percaya. Saya tidak dapat mempraktikkan iman sampai saya telah dibarui."

Orang-orang yang mengatakan ini percaya bahwa karena kodrat manusia adalah mati dan tidak dapat berbuat apa-apa untuk menolong dirinya sendiri, maka ia tidak dapat dilahirkan kembali kecuali ia dihidupkan oleh Roh Allah melalui kelahiran baru. Karena itu mereka menyatakan dengan tegas bahwa iman terhadap karya Tuhan Yesus Kristus yang telah selesai, bukanlah syarat menuju kelahiran baru kita, tetapi hasil dari karya Roh Allah.

Orang lain menyatakan yang sebaliknya. Mereka mengajarkan bahwa kita dilahirkan kembali karena iman dalam Kristus. Dengan kata lain, mereka menyatakan bahwa ketika kita percaya, pembaruan akan terjadi dan kita adalah anak-anak Allah. Hanya Roh Allah yang dapat mengerjakan pembaruan. Orang berdosa secara pribadi harus percaya. Karena itu, masalah Anda percaya karena Anda telah dilahirkan kembali atau Anda dilahirkan kembali karena Anda percaya bukanlah hal yang utama. Yang penting adalah Anda harus percaya! Anda harus melakukan bagian Anda, dan Anda harus membiarkan Allah melakukan bagian-Nya.


 
KE MANA SAYA BERTUMBUH?

Salah satu hukum alam yang terpenting dan tak terelakkan adalah pertumbuhan. Sebutir benih yang jatuh ke tanah atau bibit yang ditanam oleh petani diharapkan bertunas, berakar, dan tumbuh besar. Jika tidak, pasti ada sesuatu yang salah! Pohon yang besar dan padi yang menguning adalah hasil proses pertumbuhan yang wajar. Ada kemiripan yang nyata dengan kerohanian. Benih-benih firman Allah disemaikan melalui khotbah-khotbah. Kemudian, melalui pekerjaan Roh Kudus benih itu hidup. Kita menyebut hidup tersebut sebagai "hidup baru" atau "kelahiran baru". Rasul Petrus berkata kepada kita:

Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana,
tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan
yang kekal (1Petrus 1:23).

Ketika benih firman Allah tertanam dan kita lahir karena Roh, kita menjadi ciptaan baru. Namun, itu baru suatu permulaan. Allah menantikan orang yang telah dilahirkan kembali untuk tumbuh, berkembang, dan matang secara rohani. Penulis kitab Ibrani menulis, "Marilah kita beralih kepada perkembangannya yang penuh" (Ibrani 6:1). Kemudian Rasul Petrus mendorong kita untuk "bertumbuh dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus" (2Petrus 3:18).

Namun, kelahiran baru hanyalah permulaan dari sesuatu yang sangat indah. Kelahiran itu dapat memulai suatu hidup yang paling membahagiakan dan berarti untuk belajar dan bertumbuh menjadi orang percaya yang dewasa. Dalam pelajaran yang ketiga topik Lahir Baru: Apakah Artinya?

kita akan menjawab sebuah pertanyaan yang akan dilontarkan setiap orang percaya kepada Kristus: "Sekarang saya telah dilahirkan kembali, ke mana saya bertumbuh?" Ya, ke mana saya pergi dan ke mana saya bertumbuh? Saya akan mengajukan pertanyaan itu dengan cara lain. "Sekarang saya telah dilahirkan kembali, bagaimana cara saya bertumbuh dan dewasa secara rohani? Selanjutnya, apa yang Allah ingin saya perbuat?" Pertumbuhan rohani tidak terjadi begitu saja, perkembangan yang wajar dan perhatian dibutuhkan seperti halnya pepohonan atau tumbuhan.

 Jika Anda telah dilahirkan kembali, tentu saja ada beberapa hal yang mendukung pertumbuhan rohani Anda. Tanpa itu semua Anda tidak akan pernah benar-benar bertumbuh dalam Kristus. Namun, jika Anda memilikinya, Anda dapat menjadi orang kristiani yang bertumbuh subur, dewasa, dan berbuah seperti yang diinginkan Allah. Sebagai tanggapan terhadap pertanyaan "Bagaimana saya bertumbuh?," saya yakin Alkitab menyajikan jawaban berupa empat hal yang perlu ditakutkan. Jika Anda membuat keempat hal ini menjadi bagian hidup Anda, Anda akan mulai mengalami perkembangan rohani yang baik.

MEMPELAJARI FIRMAN ALLAH

Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mempelajari Alkitab secara teratur dan sungguh-sungguh. Saya tidak melebih-lebihkan pentingnya langkah ini dalam proses pertumbuhan. Rasul Petrus berkata:

Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin
akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu
bertumbuh dan beroleh keselamatan (1Petrus 2:2).

Mengertikah Anda apa yang ditekankan Petrus? Menurutnya, kita harus merindukan firman Allah sehingga kita dapat bertumbuh melalui firman-Nya. Setiap perintah yang tertulis dalam Alkitab, setiap peristiwa dalam sejarah, setiap perkataan nabi, Injil, dan surat-surat para rasul bermanfaat untuk menjadi petunjuk bagi kita dan bagi pertumbuhan iman kristiani. Kita harus meminum "air susu murni dari firman" setiap hari. Dengan cara demikian kita dipelihara dan diberi makanan rohani. Kita menjadi kuat dan dibangun dalam iman. Paulus menunjukkan hasil yang diharapkan dalam suratnya kepada 38 jemaat di Efesus.

Sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh
rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam
kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang
kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal
ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala ( Efesus 4:14,15).

Kemudian, sebagai seorang kristiani yang matang dan dewasa, kita akan mampu mencerna makanan keras dari Alkitab. Penulis kitab Ibrani menyatakan:

Sebab barang siapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran
tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil. Tetapi makanan keras
adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera
yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat
(Ibrani 5:13,14).

Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam daripada pedang
bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa
dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan
dan pikiran hati kita (Ibrani 4:12).

Alkitab membeberkan rencana, niat, dan hasrat kita yang paling dalam. Alkitab menunjukkan dosa-dosa kita. Setelah mengetahui dosa-dosa kita, maka kita harus menyingkirkan dosa-dosa dan menggantikannya dengan sesuatu yang baik, supaya bertumbuh menuju kedewasaan rohani. Apakah Anda seorang kristiani yang sedang bertumbuh? Apakah kini Anda lebih dewasa secara rohani dibanding setahun yang lalu? Dua tahun yang lalu? Lima tahun yang lalu? Jika belum, saya mendorong Anda untuk menyediakan waktu bagi firman Allah. Bacalah. Pelajarilah. Hafalkan. Dan taati!


 
MENYEDIAKAN WAKTU UNTUK BERDOA

Bagian kedua dari jawaban atas pertanyaan "Bagaimana saya bertumbuh?" adalah, orang yang percaya kepada Yesus Kristus harus menyediakan waktu untuk berdoa dan bersekutu dengan Bapa surgawi. Allah sendiri telah menyediakan diri-Nya bagi persekutuan ini demi pertumbuhan rohani kita. Dalam surat Ibrani kita baca:

Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah
melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh
berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab imam Besar yang kita
punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan
kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah
dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan
penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita
menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat
pertolongan kita pada waktunya (Ibrani 4:14-16).

Kutipan di atas mendorong kita untuk berdoa. Namun berdoa bukanlah sekadar menyodorkan daftar permintaan dan mengejar-ngejar pemberian Tuhan. Kita seharusnya tidak meminta kepada Allah dengan paksa, bagi kesehatan atau keselamatan kita.


Tentu saja kita harus mengajukan permohonan kepada Bapa surgawi; tetapi kita juga harus menaikkan ucapan syukur, pujian, dan penyembahan kepada-Nya. Ingatlah, berdoa ditujukan bagi pertumbuhan rohani kita, "Berdoa adalah salah satu ciri utama dari kepemimpinan rohani yang tangguh.

Orang yang rajin berdoa adalah orang yang tangguh. Kekuatan mereka bersama Allah memiliki kemampuan untuk menaklukkan." Doa penting bagi pertumbuhan orang percaya. Melalui doa kita meningkatkan iman dan memperoleh kekuatan untuk taat dan melayani. Ini adalah keharusan yang mutlak dalam kehidupan orang kristiani.


BERIBADAH KE GEREJA SECARA TERATUR

Syarat lain untuk pertumbuhan rohani adalah bersekutu secara teratur dalam persekutuan orang percaya yang mempercayai Alkitab, mengajarkan kebenaran Injil, dan memuliakan Kristus. Sekali lagi, ini bukanlah penekanan yang berlebihan. Tak ada yang dapat menggantikan kebaktian dan persekutuan dengan orang kristiani lainnya. Yohanes menekankan hal ini dalam suratnya yang pertama:

Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami
beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan
dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan
dengan Anak-Nya, Yesus Kristus. Dan semuanya ini kami tuliskan
kepada kamu supaya sukacita kami menjadi sempurna (1Yohanes 1:3,4).

Semua yang telah dilahirkan kembali masuk ke dalam keluarga Allah. Kita memiliki hak untuk memanggil-Nya Bapa surgawi. Kita juga memiliki hubungan baru yang istimewa dengan saudara-saudara seiman lainnya, karena mereka adalah saudara-saudara kita di dalam Kristus. Mengenai hal itu Yohanes menambahkan:

Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun
kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak
melakukan kebenaran. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama
seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan
seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan
kita daripada segala dosa (1Yohanes 1:6,7).

Persekutuan yang sangat indah dengan orang-orang yang telah dikuduskan, dapat dirasakan dan dinikmati sepenuhnya di gereja setempat. Itulah tempat yang telah ditentukan Allah bagi pujian, penyembahan, dan pelayanan bersama. Penulis surat Ibrani menulis:

Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan
kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia. Dan marilah kita saling
memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam
pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang,
tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya
menjelang hari Tuhan yang mendekat (Ibrani 10:23-25).

Setiap orang yang telah dilahirkan kembali, setiap anak Allah, secara teratur harus mencari, mengikuti, dan dikuatkan melalui jika memungkinkan — ibadah di gereja dengan khotbah Alkitabiah.

BERSAKSI

Langkah penting keempat dalam pertumbuhan rohani adalah bersaksi kepada orang lain melalui teladan dan pengakuan iman. Setelah mengalami kelahiran baru melalui iman dalam Kristus, menerima pengampunan dosa, dan menemukan sukacita dalam pertumbuhan rohani melalui firman, doa, serta persekutuan, Anda harus memiliki kerinduan untuk membagikan apa yang telah Anda dapat kepada sesama.

"Tetapi," Anda berkata, "saya tidak mampu melakukannya. Saya tidak tahu bagaimana caranya. Saya tidak memiliki kemampuan seperti itu. Saya belum pernah dilatih untuk itu." Benar, Anda mungkin tidak memiliki beberapa karunia tersebut. Namun Anda memiliki sabda Yesus berikut ini, yang tertulis dalam Kisah Para Rasul:

Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu,
dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan
Samaria dan sampai ke ujung bumi (Kis 1:8).

Kini saya tahu bahwa janji ini diberikan kepada para rasul. Namun Roh Allah yang sama juga berdiam dalam hati jika Anda telah dilahirkan kembali. Dengan mempelajari firman Allah, Anda juga dapat bersaksi tentang Kristus melalui perkataan dan cara hidup.

Sebenarnya, setiap orang yang mengenal Tuhan akan mampu bersaksi tentang hal-hal yang telah dilakukan-Nya dalam hidup mereka! Ketika Anda bersaksi tentang Kristus, dan disadarkan akan kekuatan Injil, serta menyampaikannya kepada sesama, maka kesaksian Anda akan menjadi sumber kekuatan dan pertumbuhan rohani dalam hidup Anda sendiri.

 Dengan demikian, Anda dapat merasakan sukacita ketika menyaksikan seseorang datang untuk mengenal Sang Juruselamat.

Anugerah kedewasaan rohani akan Anda dapatkan jika Anda setia mempelajari firman Allah, menyediakan waktu untuk berdoa kepada-Nya, bersekutu bersama saudara-saudara dalam Kristus, dan memberitakan anugerah keselamatan-Nya kepada yang tersesat. Tuhan ingin Anda bertumbuh, dan inilah caranya. Allah memberkati Anda ketika Anda "tumbuh dari sini"!

Apa yang Ada di Depan?

Kita telah membahas arti kelahiran baru, pentingnya Roh Kudus dalam pembaruan hidup, dan bagaimana bayi yang baru lahir dalam Kristus dapat bertumbuh dan berkembang menuju kedewasaan rohani. Pada bagian ini saya akan maju selangkah lagi untuk menjawab pertanyaan, "apa yang ada di depan orang yang beriman kepada Kristus?" Anda mungkin berpikir, sekarang saya telah lahir dari atas, saya telah dilahirkan kembali oleh Roh Allah, apa yang dapat saya harapkan? Apakah semua akan seindah sinar matahari dan bunga-bunga mawar? Apakah tidak akan ada hari-hari hujan? Tidak ada kemalangan? Tidak ada kesengsaraan? Atau haruskah saya mengharapkan pencobaan, penderitaan, dan kesulitan karena saya adalah seorang pengikut Kristus?

Jika Anda baru diperkenalkan pada kehidupan kristiani, Anda harus tahu apa yang ada di depan. Mungkin Anda telah mengalami kelahiran baru berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun yang lalu, dan Anda menjadi kecewa. Anda bertanya-tanya, apa yang salah dengan kehidupan ini. Anda pikir telah membuat kesalahan. Segala sesuatu tidak berjalan begitu saja sesuai dengan harapan. Anda butuh dorongan. Sejujurnya, suatu waktu Anda mungkin bertanya-tanya apakah Allah masih mengasihi Anda. Doa saya, bagaimanapun keadaan rohani Anda, kiranya ayat-ayat Alkitab yang dikutip pada halaman-halaman berikut akan memenuhi kebutuhan dan merangsang Anda untuk bertumbuh ke arah kedewasaan penuh. Alkitab memiliki berita baik maupun berita buruk mengenai jawaban atas pertanyaan, "Apa yang ada di depan?" Maaf, saya menyebutnya sebagai "berita buruk" karena begitulah adanya. Dan, jika Anda seperti saya, Anda lebih suka menyingkirkan berita buruk itu. Jadi, mari kita bahas terlebih dahulu.


DUA MACAM PELAKSANAAN

Meskipun Tuhan Yesus mengatakan "bahwa kita dapat memiliki hidup dan kita dapat memilikinya lebih berlimpah lagi," orang percaya yang telah lahir baru tahu bahwa keberadaan kita saat ini memiliki dimensi yang lain. Keberadaan kita tidak hanya berwujud perjalanan yang menyenangkan melintasi padang rumput bertabur bunga, dengan sungai kecil yang bergemericik dan kicauan burung.

 Kristus adalah jawaban bagi semua persoalan hidup, dan Dia bekerja sepenuhnya untuk memuaskan jiwa yang haus. Dalam kehidupan kristiani kita belajar bahwa ada penderitaan yang harus ditanggung, godaan yang harus dilawan, pencobaan yang harus dihadapi, perjuangan yang harus dilakukan, dan kemenangan yang harus diraih. Jika kita percaya keselamatan yang dari Tuhan Yesus, maka di dalam-Nya kita akan beroleh ketenteraman.
Kita memperoleh kedamaian dalam Allah. Kita merasakan keharuan karena dosa-dosa kita diampuni. Dan kita memiliki pengharapan yang cerah untuk masa depan. Namun kita juga menyadari bahwa ketika dilahirkan untuk menjadi keluarga Allah, kita diperkenalkan pada peperangan rohani, baik di dalam maupun di luar.


Peperangan di Dalam Diri

Dalam suratnya kepada jemaat Galatia, Rasul Paulus memberi petunjuk kepada setiap orang percaya untuk menghadapi pergumulan pribadi. Tulisnya:

Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan
Roh berlawanan dengan keinginan daging karena keduanya bertentangan
sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki
( Galatia 5:17).

Seperti kita baca pada bagian pertama, ketika lahir baru kita memperoleh kehidupan baru dari Roh Kudus. Namun, hal ini tidak berarti kehidupan lama sudah disingkirkan. Kehidupan lama tetap berada pada tempatnya, berdampingan dengan kehidupan baru, berseberangan dengan keinginan suci Allah kepada kita. Kehidupan lama senantiasa menggoda kita untuk meninggalkan dan menyangkal kemuliaan Tuhan. Namun, manusia baru yang diterima dari atas, "diciptakan menurut Allah dalam kebenaran". Karena itulah pergumulan terjadi. Tak ada keteguhan iman seperti yang dimiliki Rasul Paulus ketika mengalami pertentangan antara kehidupan lama dan baru. Ia melukiskan pergumulan pribadinya dalam surat Roma:

Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai
manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di
dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik. Sebab bukan apa
yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa
yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat. Jadi
jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku
yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku. Demikianlah
aku dapati hukum ini: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik,
yang jahat itu ada padaku. Sebab di dalam batinku aku suka akan
hukum Allah, tetapi di dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat
hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku
menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota
tubuhku. Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari
tubuh maut ini? (Roma 7:18-24).
Apakah Anda memperhatikan penderitaan Paulus pada ayat 24? "Siapakah yang akan melepaskan aku…?" Tetapi ia kemudian memberikan jawaban:

Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Jadi dengan
akal budiku aku melayani hukum Allah, tetapi dengan tubuh insaniku
aku melayani hukum dosa (Roma 7:25).

Jelaslah dari ayat-ayat tersebut bahwa setiap orang yang lahir baru dapat mengalami perjuangan rohani di dalam dirinya. Akan terjadi pertempuran, pertentangan antara kehidupan lama dan manusia baru. Tetapi, terpujilah Allah, kita dapat menang "melalui Yesus Kristus, Tuhan kita!"

Peperangan di Luar Diri

Tidak hanya pergumulan di dalam yang dialami orang yang telah lahir baru, tetapi ia juga akan dihadapkan pada musuh-musuh di luar. Karena kita adalah pengikut Kristus dan penghuni surga, kita akan mengalami pertentangan dan perlawanan dari Setan dan dunia ini. Orang-orang yang tidak mengenal anugerah Allah dan hidup terpisah dengan Allah akan tersinggung dan membenci kita.

Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Di dunia ini kamu akan mengalami penderitaan." Dan Paulus berkata kepada Timotius, "Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya" (2Tim 3:12).

Tentu saja Paulus paham dengan apa yang ia bicarakan! Karena imannya dalam Kristus dan pengabdian pada kehendak-Nya, ia menjadi sasaran kebencian yang sangat dan aniaya yang kejam.

Namun ia tetap tinggal di dalam Tuhan. Ia bersandar kepada Bapa dalam setiap keadaan. Dan dengan penuh sukacita ia dapat berkata, "Kita lebih daripada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita" (Roma 8:37). Yohanes mengungkapkan keyakinan akan kemenangan yang sama dalam suratnya:

Sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah
kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita (1Yohanes 5:4).

Karena Anda telah lahir baru, Anda akan mengalami pertentangan. Akan terjadi pergumulan yang berkelanjutan dengan kehidupan lama di dalam diri Anda. Dan akan ada perlawanan yang hebat dari Setan dan dunia di luar diri Anda. Itulah berita buruknya.

Kelahiran baru menempatkan Anda pada pertentangan dengan Setan dan kekuatan-kekuatannya. Namun berita itu tak seluruhnya buruk. Dia yang menyelamatkan kita tidak hanya menjanjikan kemenangan, tetapi juga menjadikan kita sebagai sasaran utama pertolongan dan berkat-Nya.


 
BERITA BAIK

Kadang kala kita mendengar komentar bahwa orang-orang tertentu hidup dalam keadaan yang menyenangkan. Apa pun yang terjadi seakan menguntungkan baginya. Kata bencana tak berarti apa pun baginya, karena ia tak pernah mengalaminya. Ia selalu tampil "harum seperti mawar". Hidupnya benar-benar tampak bahagia. Sekarang, meskipun saya tidak akan memakai istilah khusus seperti itu, saya menyadari bahwa ada beberapa orang yang memiliki kedudukan yang sangat istimewa dalam pandangan Allah. Apa pun yang terjadi pada mereka, dan saya maksud semuanya, memberi keuntungan bagi mereka, untuk kebaikan mereka. Saya maksudkan semua dari kita yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Juru selamat. Alkitab memuat ayat berikut dalam surat Roma:

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu
untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu
bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah (Roma 8:28).

Semua yang mengasihi Tuhan, semua anak Allah yang lahir baru, semua yang telah menerima hidup baru melalui Kristus dapat berkata "hidupku sekarang" adalah hidup yang dipenuhi pertolongan. Kebutuhan kita dipenuhkan oleh pemberian-Nya yang penuh kasih karunia. Langkah-langkah kita ditentukan oleh Tuhan. Semua perkara di sekeliling kita dikendalikan oleh Allah sendiri. Dan segala sesuatu yang terjadi ditujukan, karena kemurahan Tuhan, untuk menguntungkan kita. Inilah yang menjadi berita baik! Semua berkat ini dinikmati oleh orang yang telah mengalami kelahiran baru. Suatu hari, dengan melihat kembali jatuh bangun, pencobaan, dan kemenangan, kita akan memuji Allah karena perjalanan hidup kita yang gelap dan sulit. Dengan demikian kita akan mengerti maksud dan tujuannya. Petrus menguatkan kita:

Karena itu baiklah juga mereka yang harus menderita karena kehendak
Allah, menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik, kepada
Pencipta yang setia (1Petrus 4:19).

Seorang penyair menyatakan hal yang sama:

Kekecewaan, adalah janji-Nya
Ubahlah satu huruf, agar jelas bagiku
Bahwa rintangan bagi rencanaku
Adalah rencana Allah yang lebih baik bagiku

Sebagai anak Allah, Anda tidak hanya mendapatkan jaminan kasih karunia-Nya dalam hidup, tetapi juga bimbingan ilahi-Nya. Penulis kitab Amsal mengetahui hal ini:

Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah
bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala
lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu (Amsal 3:5,6).

Daud, sang pemazmur, memberi kita amanat yang sama:

Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan
kepada-Nya (Mazmur 37:23).

Anda yang mengalami kelahiran baru mendapat jaminan kasih karunia Allah yang memenuhkan setiap kebutuhan. Rasul Paulus menulis kepada jemaat di Filipi:

Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan
kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus (Filipi 4:19).

PILIHAN ADA PADA ANDA

Seperti telah kita lihat pada bagian ini, karena dilahirkan kembali, seseorang dapat menghadapi perlawanan dari dunia, keinginan daging, dan roh jahat. Di sisi lain, ia dijanjikan memperoleh kasih karunia, bimbingan, dan pemberian dari Tuhan. Ada peperangan yang harus dilakukan. Ada godaan-godaan yang harus dihadapi. Ada pilihan-pilihan yang harus ditentukan. Orang yang dilahirkan kembali menghadapi dua kemungkinan: hidup menurut daging atau hidup menurut Roh Kudus; jalan yang buruk atau jalan yang baik. Ia dapat tersandung seperti musafir yang mengeluh, atau dapat berbaris tegak seperti orang kudus yang menaklukkan kejahatan. Yosua, pemimpin tentara Tuhan yang gagah, memberi teladan ketika kematiannya mendekat. Setelah meramalkan godaan yang akan dihadapi bangsa Israel ketika mereka memasuki tanah perjanjian, ia berkata:

Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN,
pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang
kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau
allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan
seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN! (Yosua 24:15).

Musa mengambil pilihan bijaksana yang sama. Dalam surat Ibrani tertulis:

Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri
Firaun, karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah
daripada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa (Ibrani 11:24,25).

Jika Anda sudah lahir baru, Anda harus menghadapi kabar buruk dan bersukacita dalam kabar baik tentang kehidupan baru di dalam Kristus. Kiranya Allah menolong Anda mengambil keputusan yang tepat. Pilihlah Roh atas kedagingan, terang atas kegelapan, jalan yang tinggi daripada yang rendah. Pusatkan perhatian Anda pada teladan yang diberikan Kristus dan kemegahan surga yang menantikan Anda, buatlah keputusan yang tepat. Dengan demikian ketika kehidupan Anda hampir berakhir, Anda dapat berkata seperti Rasul Paulus:

Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai
garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia
bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan,
Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku,
melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya
( 2Tim 4:7,8).

Kehidupan kristiani bukanlah beban, melainkan berkat. Memang akan ada rintangan, godaan, kekecewaan, dan konflik. Namun berkat dan penyertaan yang murah hati dari Allah akan mencukupi semua kebutuhan Anda. Orang yang dilahirkan oleh Roh, dan berjalan di dalam Roh telah menemukan satu-satunya jalan menuju kebahagiaan. Apakah Anda melalui pengalaman pribadi mengetahui sesuatu tentang kehidupan baru? Apakah Anda pernah dilahirkan kembali? Jika belum, Anda dapat mengalaminya. Saat ini, dengan iman yang sederhana percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus demi keselamatan Anda. Akui kebutuhan Anda, sadari dosa Anda, sadari bahwa terpisah dari kuasa-Nya yang memberi kehidupan berarti mati dalam kesalahan dan dosa, percayalah kepada Kristus maka Anda beroleh hidup. Dengan demikian Anda juga akan masuk menjadi anggota keluarga Allah. Alkitab memberikan janji ini: Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya (Yohanes 1:12).


Sumber  : Originally published in English under the title Born Again: What Does It Mean? By: Richard W. De Haan

By: Arsy Imanuel



0 komentar:

Post a Comment

Blog Rankings

Arts Blogs - Blog Rankings