Bertahun-tahun yang lalu di
Yerusalem, dua orang terkenal terlibat dalam percakapan yang "terdengar ke
seluruh dunia". Nikodemus datang berbicara kepada Tuhan Yesus. Dalam
diskusi itu, Sang Juruselamat membuat pernyataan yang mengejutkan bagi Nikodemus,
seorang pemimpin agama yang besar pada zamannya. Dengan jelas Yesus berkata,
"Kamu harus dilahirkan kembali." Percakapan tersebut terjadi hampir
2000 tahun yang lalu. Namun kelahiran adikodrati yang mengubah hidup, yang
Yesus ucapkan pada malam tak terlupakan itu, ada dalam pikiran jutaan orang
dewasa ini. Terdapat minat yang mengherankan dan meluas dalam hal kelahiran
kembali.
Adalah
seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agamaYahudi. Ia datang
pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi,kami tahu, bahwa Engkau
datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat
mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak
menyertainya." Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat
Kerajaan Allah" (Yohanes 3:1-3).
Orang
yang datang kepada Tuhan Yesus malam itu adalah seorang Farisi, seorang
pemimpin agama Yahudi. Ia adalah Nikodemus yang terkenal dan dihormati. Kepada
orang yang berkedudukan tinggi seperti ini Tuhan Yesus mengucapkan kata-kata
"Kamu harus dilahirkan kembali". Ia adalah seorang pemimpin agama
Yahudi! Ia adalah seorang guru besar bangsa Israel! Ia adalah seorang yang
terkenal pada zamannya! Saya dapat membayangkan bahwa ketika ia sedang
berjalan, orang-orang akan menunjuk kepadanya dengan kekaguman dan berkata,
"Itulah Nikodemus. Kita membutuhkan lebih banyak orang sepertinya. Jika
ada orang yang melakukan kehendak Allah, dialah orangnya."
Meskipun Nikodemus tidak mengerti
apa yang Kristus maksud, pernyataan tersebut mengungkapkan apa yang Kristus
pikirkan.
Perhatikan,
sekadar dilahirkan kembali dengan cara yang sama seperti kelahiran kita ke
dalam dunia ini, tidaklah berguna, sekalipun diulang sepuluh, seratus, atau
seribu kali! Kita tetap masuk ke dunia ini sebagai orang berdosa. Hanya bila
kita dilahirkan dari atas barulah kita layak melihat Kerajaan Allah.
Kelahiran kita yang pertama adalah dari bawah, kelahiran yang kedua adalah
dari atas. Kelahiran kita yang pertama bersifat alami (natural); sedangkan
kelahiran kedua bersifat rohani.
Kelahiran
yang pertama menjadikan kita anggota umat manusia yang jatuh ke dalam dosa;
kelahiran kedua menjadikan kita anggota umat manusia yang ditebus. Kelahiran
yang pertama memberi kita. sifat yang rusak; kelahiran yang kedua memberi
kita sifat yang ilahi. Dilahirkan pertama kali menurut daging, kita adalah
orang-orang berdosa; dilahirkan kedua kali oleh Roh Allah, kita adalah
orang-orang benar. Ketika Nikodemus mendengar Yesus berkata, "Jika
seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan
Allah," ia tidak mengerti apa yang dimaksud. Karena itu ia bertanya:
Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua?
Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan
lagi? (Yohanes 3:4).
|
Yesus menjelaskan sebagai berikut:
Aku berkata kepadamu, sesunguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari
air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah (Yohanes 3:5).
Kelahiran baru bukanlah sesuatu
yang dapat kita ciptakan. Kelahiran baru bukanlah menerima visi yang
transenden, atau memulai hidup yang baru, ataupun memperoleh perasaan
religius yang aneh. Kelahiran baru bukanlah suatu langkah maju dalam proses
reinkarnasi. Kelahiran baru bukan sekadar kesadaran diri. Bukan sejenis
renungan mistik atau perjalanan roh karena pengaruh obat bius. Sebaliknya,
kelahiran baru adalah karya Allah yang nyata dan menetap, yang darinya kita
menerima sifat yang baru dan kudus. Itulah yang tercakup dalam kelahiran
baru, suatu kelahiran yang adikodrati dan rohani, dari atas, yang terjadi
setiap saat tatkala seseorang menaruh pengharapannya dalam Yesus Kristus. Apa
yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan
dari Roh, adalah roh. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus
dilahirkan kembali (Yohanes 3:6,7).
|
Pekerjaan Roh Kudus
Injil Yohanes memuat bagian
Alkitab terpenting mengenai lahir baru. Yesus bersabda: Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh,
ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari
daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.
Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus
dilahirkan kembali (Yoh 3:5-7).
Perhatikan dengan teliti
pernyataan dalam ayat 5, "Jika seorang tidak dilahirkan dari air dan
Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah." Menurut Tuhan
Yesus, kita harus dilahirkan dari Roh. Kuasa mukjizat dari Pribadi Ketiga dari
Allah Tritunggal adalah hal yang pokok dan mendasar dalam lahir baru. Hanya
melalui Dia kita dapat mengalami anugerah
ini. Jika kita mempelajari Alkitab dengan teliti, kita segera sadar akan
pentingnya Roh Allah dalam kelahiran baru. Peranan-Nya sangat vital dalam tiga
aspek: Pembaruan, Pengudusan, Pengubahan. Bagi anak Allah, pembaruan adalah karya yang menyangkut
masa lampau, pengudusan adalah realitas masa kini, dan pengubahan adalah
harapan kita akan masa yang akan datang. Jika kita memperhatikan setiap fase
karya Roh Kudus ini secara terperinci, saya percaya hati Anda akan dihangatkan
dan pikiran Anda terbuka menerima pelayanan-Nya di dalam dan melalui diri Anda.
PEMBARUAN
Karya
Roh Kudus adalah dasar yang mutlak dalam pembaruan. Ketika seseorang
dilahirkan kembali, ia diberi hidup baru oleh Roh Kudus. Ini adalah karya
vital yang tidak dapat diabaikan, karena tanpa memiliki hidup baru itu,
seseorang tidak diselamatkan. Dalam Yohanes
3:1-7, kebutuhan untuk dilahirkan
kembali disebutkan tiga kali oleh Sang Juruselamat. Dalam ayat 3 Dia berkata,
"Jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat
kerajaan Allah." Dalam ayat 5, Dia menyatakan, "Jika seorang
tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam kerajaan
Allah."
Dan
dalam ayat 7 Dia memberi tahu Nikodemus, "Janganlah engkau heran,
karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali."
Kelahiran baru dibutuhkan karena semua orang dilahirkan ke dunia ini dengan
sifat berdosa dan rusak. Sifat lama yang diwariskan dari Adam sedemikian
hina, rusak, jahat, dan tanpa sedikit pun kebaikan sehingga manusia tak akan
selamat. Sedemikian jahatnya sifat lama itu sehingga Allah tidak hanya
berusaha memperbaiki, melainkan juga memulai dari "awal" dengan
memberi kita sifat yang baru saat kita percaya kepada AnakNya.
Jika
Anda mengira gambaran tentang manusia berdosa ini terlalu dilebih-lebihkan,
bacalah dengan teliti apa yang Allah katakan kepada orang-orang Romawi
seperti dikutip oleh Paulus: Seperti ada tertulis: "Tidak ada yang
benar, seorang pun tidak. Tidak ada seorang pun yang berakal budi,
tidak ada seorang pun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng,
mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.
Kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka
merayu-rayu, bibir mereka mengandung bisa. Mulut mereka penuh dengan sumpah
serapah, kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah. Keruntuhan dan kebinasaan
mereka tinggalkan di jalan mereka, dan jalan damai tidak mereka kenal; rasa
takut kepada Allah tidak ada pada orang itu" (Roma 3:10-18).
Inilah pandangan Allah terhadap diri
manusia; inilah rekaman kamera Allah yang tersembunyi mengenai umat manusia
yang rusak dan berdosa. "Kamu dapat melatih seekor singa untuk
melompati lingkaran, duduk di bangku, atau bersalto, namun ia tetaplah seekor
singa. Kamu dapat mengenakan pakaian sutera dan kain satin pada seekor babi,
namun babi itu tetap akan mencari kandangnya. Dan kamu dapat menghiasi sifat
dosamu yang lama yang kamu terima dari bapa leluhurmu Adam dengan agama,
pembaruan, pendidikan, kebudayaan, dan apa pun, namun kamu tidak akan dapat
mengubahnya." Saudaraku, Anda membutuhkan hati yang baru. Pada
dasarnya, manusia telah mati dalam dosa ( Efesus 2:1). Ia
terpisah dari Allah; ia adalah musuh Allah (Kolose 1:21). Ia kotor. Sang nabi juga menambahkan
bahwa "Segala kesalehan seperti kain kotor" (Yesaya 64:6).
Ketika
pertama kali dilahirkan, kita adalah orang berdosa. Itulah sebabnya Anda
harus dilahirkan kembali, dan itulah jalan yang benar. Pada kelahiran kedua
itu, Roh Allah memberi hidup, sifat, hati yang baru kepada mereka yang
beriman kepada Kristus, dan orang itu menjadi ciptaan baru. Itulah karya
pembaruan! Itulah kelahiran baru!
|
PENGUDUSAN
Karya
Roh Kudus juga penting bagi orang-orang percaya dalam hal pengudusan. Kata
pengudusan berasal dari istilah Yunani yang berarti "dipisahkan,
kudus". Pembaruan bersifat seketika; pengudusan merupakan proses yang
bertahap. Pengudusan mungkin terjadi karena Roh Kudus, sebab Rasul Paulus
menulis:
Sebab Tuhan adalah Roh; dan di
mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. Dan kita semua mencerminkan
kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu
datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan
gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar (2Kor 3:17,18).
Saat
kita melihat dan memahami kemuliaan Allah, Roh Kudus secara efektif mengubah
kita menuju gambaran kemuliaan yang sama. Pekerjaan Roh Allah ini
menghasilkan pengudusan yang berkelanjutan. Hal ini berhubungan dengan
perjalanan hidup dari hari ke hari dan pertumbuhan rohani yang
berkesinambungan dari orang-orang yang telah dilahirkan kembali.
Alkitab mengungkap dua jenis pengudusan.
Pengudusan secara status diberikan kepada kita saat dilahirkan kembali.
Melalui iman di dalam Kristus, dosa-dosa kita diampuni, dan ketidakberdosaan
Tuhan Yesus menjadi milik kita. Kita ditempatkan pada status baru yang
berkenan bagi Tuhan. Benar, karena kita berada di dalam Kristus, kita telah
dikuduskan; Dia telah "memisahkan kita" bagi-Nya. Ini berarti jika
kita telah dilahirkan kembali, Allah melihat kita sebagai pemilik kebenaran
yang sempurna dari Juruselamat kita yang tak berdosa. "Sebab itu,
kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan
Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus" (Roma 5:1) Damai
sejahtera dengan Allah berhubungan langsung dengan pengudusan secara
status yang kita miliki.
Namun,
damai sejahtera Allah lebih berhubungan dengan aspek karya Roh Kudus
yang lain, yaitu pengudusan secara terus-menerus. Rasul Paulus menulis: Janganlah
hendaknya kamu khawatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala
hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan
syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan
memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus (Filipi 4:6,7).
Setiap orang percaya menikmati keuntungan
dari pengudusan secara status, tetapi ia tidak boleh melupakan kebutuhan akan
pengudusan secara terus-menerus, yang berlangsung setiap hari.
Ketahuilah, sifat-sifat Adam tidak hilang sampai kita mati. Sifat-sifat
tersebut tetap ada di dalam diri kita dan bekerja melawan kehendak Allah.
Rasul Paulus menyadari bahwa manusia lamanya yang berdosa masih aktif
meskipun sudah 30 tahun ia menerima keselamatan. Ia berkata: Sebab aku
tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak
ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi
bukan hal berbuat apa yang baik (Roma
7:18). Beberapa saat kemudian ia
berteriak: Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari
tubuh maut ini? Syukur kepada Allah! Oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
Jadi dengan akal budiku aku melayani hukum Allah, tetapi dengan tubuh
insaniku aku melayani hukum dosa. Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman
bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah
memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut (Roma 7:24-8:2).
Jika
Anda seorang kristiani, kehidupan baru telah ditanamkan di dalam diri Anda.
Anda adalah manusia baru, ciptaan yang baru. Meskipun sifat Adam yang lama,
berdosa dan rusak masih ada di dalam diri Anda, Anda dapat mengalahkannya.
Anda dapat mengetahui berkat dari pengudusan secara status dan pengudusan
secara terus-menerus. Rasul Paulus menulis: Maksudku ialah: hiduplah oleh
Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging (Galatia 5:16).
Roh Kudus selalu siap dan sanggup mengubah hidup
setiap orang percaya. Alangkah tragisnya karena ada sebagian orang kristiani
yang merampas berkat yang seharusnya dapat mereka miliki karena tidak mau
berserah pada pimpinan-Nya. Namun saya juga senang karena banyak pengikut Kristus
mampu berkata, "Meskipun saya jauh dari yang seharusnya, dan saya gagal
menjadi seperti yang saya inginkan, saya telah berbeda dari saya yang
dahulu." Hal ini disebabkan oleh karya Roh Allah dalam hidup mereka.
Setelah dilahirkan kembali, mereka bertumbuh secara rohani, mengalahkan dosa
dan kebiasaan yang buruk, serta belajar berjalan dengan rendah hati dan taat
pada bimbingan Roh.
|
PENGUBAHAN
Karya
Roh Allah tidak hanya penting dalam hal pembaruan dan pengudusan, melainkan
juga penting karena berhubungan dengan hari yang mulia ketika diubahkan.
Kelak saat Kristus datang kembali, tubuh kita yang dapat binasa ini akan
diubahkan.
Dan
jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di
dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang
mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di
dalam kamu (Roma 8:11).
Roh
Kudus tinggal di dalam mereka yang telah dilahirkan kembali. Suatu hari
kelak, Roh pembaruan dan pengudusan itu juga akan menjadi Roh pengubah. Tubuh
kita akan di bangkitkan menuju pembaruan hidup.
Dengan
keyakinan ini, Rasul Paulus dapat berkata: Sesungguhnya aku menyatakan
kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tapi kita semuanya
akan diubah, dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab
nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan
yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah. Karena yang dapat binasa
ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus
mengenakan yang tidak dapat mati (1Kor
15:51-53). Melalui kelahiran baru oleh
Roh Allah, kita menerima hidup baru dan kekal. Dan suatu hari kelak, oleh Roh
yang sama, kita akan menerima tubuh yang baru dan tidak dapat binasa.
|
PESAN PRIBADI
Kita
telah melihat bahwa karya dan pelayanan Roh Kudus sangatlah penting bagi para
orang percaya. Roh Kudus terlibat dalam pembaruan kita. Dia aktif
dalam pengudusan kita. Dan Dia akan menjadi sarana dalam pengubahan
kita. Pertanyaan terpenting adalah, apa arti semua ini bagi Anda? Tanpa
pembaruan, Anda tidak dapat mengalami pengudusan atau pengubahan. Titik
awalnya adalah dilahirkan kembali — lahir dari Roh — dari atas. Apakah Anda
telah dilahirkan kembali? Jika belum, Anda dapat mengalaminya.
Yesus
sendiri berkata: Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun,
demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang
percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:14,15). Mungkin Anda pernah mendengar
seseorang berkata, "Tetapi itu adalah pekerjaan Allah. Saya tidak
mungkin percaya. Saya tidak dapat mempraktikkan iman sampai saya telah
dibarui."
Orang-orang
yang mengatakan ini percaya bahwa karena kodrat manusia adalah mati dan tidak
dapat berbuat apa-apa untuk menolong dirinya sendiri, maka ia tidak dapat
dilahirkan kembali kecuali ia dihidupkan oleh Roh Allah melalui kelahiran
baru. Karena itu mereka menyatakan dengan tegas bahwa iman terhadap karya
Tuhan Yesus Kristus yang telah selesai, bukanlah syarat menuju kelahiran baru
kita, tetapi hasil dari karya Roh Allah.
Orang
lain menyatakan yang sebaliknya. Mereka mengajarkan bahwa kita dilahirkan
kembali karena iman dalam Kristus. Dengan kata lain, mereka menyatakan bahwa
ketika kita percaya, pembaruan akan terjadi dan kita adalah anak-anak Allah.
Hanya Roh Allah yang dapat mengerjakan pembaruan. Orang berdosa secara
pribadi harus percaya. Karena itu, masalah Anda percaya karena Anda telah
dilahirkan kembali atau Anda dilahirkan kembali karena Anda percaya bukanlah
hal yang utama. Yang penting adalah Anda harus percaya! Anda harus
melakukan bagian Anda, dan Anda harus membiarkan Allah melakukan
bagian-Nya.
|
KE
MANA SAYA BERTUMBUH?
Salah
satu hukum alam yang terpenting dan tak terelakkan adalah pertumbuhan.
Sebutir benih yang jatuh ke tanah atau bibit yang ditanam oleh petani
diharapkan bertunas, berakar, dan tumbuh besar. Jika tidak, pasti ada sesuatu
yang salah! Pohon yang besar dan padi yang menguning adalah hasil proses
pertumbuhan yang wajar. Ada kemiripan yang nyata dengan kerohanian.
Benih-benih firman Allah disemaikan melalui khotbah-khotbah. Kemudian,
melalui pekerjaan Roh Kudus benih itu hidup. Kita menyebut hidup tersebut sebagai
"hidup baru" atau "kelahiran baru". Rasul Petrus berkata
kepada kita:
Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan
dari benih yang fana,
tetapi dari benih yang tidak fana, oleh
firman Allah, yang hidup dan
yang kekal (1Petrus
1:23).
Ketika benih firman Allah tertanam dan kita
lahir karena Roh, kita menjadi ciptaan baru. Namun, itu baru suatu permulaan.
Allah menantikan orang yang telah dilahirkan kembali untuk tumbuh,
berkembang, dan matang secara rohani. Penulis kitab Ibrani menulis,
"Marilah kita beralih kepada perkembangannya yang penuh" (Ibrani 6:1).
Kemudian Rasul Petrus mendorong kita untuk "bertumbuh dalam kasih
karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus
Kristus" (2Petrus 3:18).
Namun, kelahiran baru hanyalah permulaan
dari sesuatu yang sangat indah. Kelahiran itu dapat memulai suatu hidup yang
paling membahagiakan dan berarti untuk belajar dan bertumbuh menjadi orang
percaya yang dewasa. Dalam pelajaran yang ketiga topik Lahir Baru: Apakah
Artinya?
kita akan menjawab sebuah pertanyaan yang akan
dilontarkan setiap orang percaya kepada Kristus: "Sekarang saya telah
dilahirkan kembali, ke mana saya bertumbuh?" Ya, ke mana saya
pergi dan ke mana saya bertumbuh? Saya akan mengajukan pertanyaan itu
dengan cara lain. "Sekarang saya telah dilahirkan kembali, bagaimana
cara saya bertumbuh dan dewasa secara rohani? Selanjutnya, apa yang Allah
ingin saya perbuat?" Pertumbuhan rohani tidak terjadi begitu saja, perkembangan yang wajar dan
perhatian dibutuhkan seperti halnya pepohonan atau tumbuhan.
Jika Anda
telah dilahirkan kembali, tentu saja ada beberapa hal yang mendukung
pertumbuhan rohani Anda. Tanpa itu semua Anda tidak akan pernah benar-benar
bertumbuh dalam Kristus. Namun, jika Anda memilikinya, Anda dapat menjadi
orang kristiani yang bertumbuh subur, dewasa, dan berbuah seperti yang
diinginkan Allah. Sebagai tanggapan terhadap pertanyaan "Bagaimana saya
bertumbuh?," saya yakin Alkitab menyajikan jawaban berupa empat hal yang
perlu ditakutkan. Jika Anda membuat keempat hal ini menjadi bagian hidup
Anda, Anda akan mulai mengalami perkembangan rohani yang baik.
|
MEMPELAJARI
FIRMAN ALLAH
Hal pertama yang harus Anda
lakukan adalah mempelajari Alkitab secara teratur dan sungguh-sungguh. Saya
tidak melebih-lebihkan pentingnya langkah ini dalam proses pertumbuhan. Rasul
Petrus berkata:
Dan jadilah sama seperti
bayi yang baru lahir, yang selalu ingin
akan air susu yang murni
dan yang rohani, supaya olehnya kamu
bertumbuh dan beroleh
keselamatan (1Petrus 2:2).
Mengertikah Anda apa yang
ditekankan Petrus? Menurutnya, kita harus merindukan firman Allah sehingga
kita dapat bertumbuh melalui firman-Nya. Setiap perintah yang tertulis dalam
Alkitab, setiap peristiwa dalam sejarah, setiap perkataan nabi, Injil, dan surat-surat
para rasul bermanfaat untuk menjadi petunjuk bagi kita dan bagi pertumbuhan
iman kristiani. Kita harus meminum "air susu murni dari firman"
setiap hari. Dengan cara demikian kita dipelihara dan diberi makanan rohani.
Kita menjadi kuat dan dibangun dalam iman. Paulus menunjukkan hasil yang
diharapkan dalam suratnya kepada 38 jemaat di Efesus.
Sehingga kita bukan lagi
anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh
rupa-rupa angin
pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam
kelicikan mereka yang menyesatkan,
tetapi dengan teguh berpegang
kepada kebenaran di dalam
kasih kita bertumbuh di dalam segala hal
ke arah Dia, Kristus,
yang adalah Kepala ( Efesus 4:14,15).
Kemudian, sebagai seorang
kristiani yang matang dan dewasa, kita akan mampu mencerna makanan keras dari
Alkitab. Penulis kitab Ibrani menyatakan:
Sebab barang siapa masih
memerlukan susu ia tidak memahami ajaran
tentang kebenaran, sebab
ia adalah anak kecil. Tetapi makanan keras
adalah untuk orang-orang
dewasa, yang karena mempunyai pancaindera
yang terlatih untuk
membedakan yang baik dari pada yang jahat
(Ibrani 5:13,14).
Sebab
firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam daripada pedang
bermata
dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa
dan roh,
sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan
dan
pikiran hati kita (Ibrani 4:12).
Alkitab membeberkan rencana,
niat, dan hasrat kita yang paling dalam. Alkitab menunjukkan dosa-dosa kita.
Setelah mengetahui dosa-dosa kita, maka kita harus menyingkirkan dosa-dosa
dan menggantikannya dengan sesuatu yang baik, supaya bertumbuh menuju
kedewasaan rohani. Apakah Anda seorang kristiani yang sedang bertumbuh?
Apakah kini Anda lebih dewasa secara rohani dibanding setahun yang lalu? Dua
tahun yang lalu? Lima tahun yang lalu? Jika belum, saya mendorong Anda untuk
menyediakan waktu bagi firman Allah. Bacalah. Pelajarilah. Hafalkan. Dan
taati!
|
MENYEDIAKAN WAKTU UNTUK BERDOA
Bagian kedua dari jawaban atas
pertanyaan "Bagaimana saya bertumbuh?" adalah, orang yang percaya
kepada Yesus Kristus harus menyediakan waktu untuk berdoa dan bersekutu
dengan Bapa surgawi. Allah sendiri telah menyediakan diri-Nya bagi persekutuan
ini demi pertumbuhan rohani kita. Dalam surat
Ibrani kita baca:
Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah
melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh
berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab imam Besar yang kita
punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan
kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah
dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan
penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita
menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat
pertolongan kita pada waktunya (Ibrani
4:14-16).
Kutipan di atas mendorong kita
untuk berdoa. Namun berdoa bukanlah sekadar menyodorkan daftar permintaan dan
mengejar-ngejar pemberian Tuhan. Kita seharusnya tidak meminta kepada Allah
dengan paksa, bagi kesehatan atau keselamatan kita.
Tentu saja kita harus
mengajukan permohonan kepada Bapa surgawi; tetapi kita juga harus menaikkan
ucapan syukur, pujian, dan penyembahan kepada-Nya. Ingatlah, berdoa ditujukan
bagi pertumbuhan rohani kita, "Berdoa adalah salah satu
ciri utama dari kepemimpinan rohani yang tangguh.
Orang yang rajin berdoa adalah
orang yang tangguh. Kekuatan mereka bersama Allah memiliki kemampuan untuk
menaklukkan." Doa penting bagi pertumbuhan orang percaya. Melalui doa
kita meningkatkan iman dan memperoleh kekuatan untuk taat dan melayani. Ini
adalah keharusan yang mutlak dalam kehidupan orang kristiani.
|
BERIBADAH
KE GEREJA SECARA TERATUR
Syarat lain untuk pertumbuhan
rohani adalah bersekutu secara teratur dalam persekutuan orang percaya yang
mempercayai Alkitab, mengajarkan kebenaran Injil, dan memuliakan Kristus.
Sekali lagi, ini bukanlah penekanan yang berlebihan. Tak ada yang dapat
menggantikan kebaktian dan persekutuan dengan orang kristiani lainnya.
Yohanes menekankan hal ini dalam suratnya yang pertama:
Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami
beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan
dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan
dengan Anak-Nya, Yesus Kristus. Dan semuanya ini kami tuliskan
kepada kamu supaya sukacita kami menjadi sempurna (1Yohanes 1:3,4).
Semua
yang telah dilahirkan kembali masuk ke dalam keluarga Allah. Kita memiliki
hak untuk memanggil-Nya Bapa surgawi. Kita juga memiliki hubungan baru yang
istimewa dengan saudara-saudara seiman lainnya, karena mereka adalah
saudara-saudara kita di dalam Kristus. Mengenai hal itu Yohanes menambahkan:
Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun
kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak
melakukan kebenaran. Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama
seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan
seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan
kita daripada segala dosa (1Yohanes
1:6,7).
Persekutuan
yang sangat indah dengan orang-orang yang telah dikuduskan, dapat dirasakan
dan dinikmati sepenuhnya di gereja setempat. Itulah tempat yang telah ditentukan
Allah bagi pujian, penyembahan, dan pelayanan bersama. Penulis surat Ibrani menulis:
Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan
kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia. Dan marilah kita saling
memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam
pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan
ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang,
tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya
menjelang hari Tuhan yang mendekat (Ibrani
10:23-25).
Setiap
orang yang telah dilahirkan kembali, setiap anak Allah, secara teratur harus
mencari, mengikuti, dan dikuatkan melalui jika memungkinkan — ibadah di
gereja dengan khotbah Alkitabiah.
|
BERSAKSI
Langkah penting keempat dalam
pertumbuhan rohani adalah bersaksi kepada orang lain melalui teladan dan
pengakuan iman. Setelah mengalami kelahiran baru melalui iman dalam Kristus,
menerima pengampunan dosa, dan menemukan sukacita dalam pertumbuhan rohani melalui
firman, doa, serta persekutuan, Anda harus memiliki kerinduan untuk
membagikan apa yang telah Anda dapat kepada sesama.
"Tetapi," Anda
berkata, "saya tidak mampu melakukannya. Saya tidak tahu bagaimana
caranya. Saya tidak memiliki kemampuan seperti itu. Saya belum pernah dilatih
untuk itu." Benar, Anda mungkin tidak memiliki beberapa karunia
tersebut. Namun Anda memiliki sabda Yesus berikut ini, yang tertulis
dalam Kisah Para Rasul:
Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu,
dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan
Samaria dan sampai ke ujung bumi (Kis 1:8).
Kini saya tahu bahwa janji ini
diberikan kepada para rasul. Namun Roh Allah yang sama juga berdiam dalam
hati jika Anda telah dilahirkan kembali. Dengan mempelajari firman Allah,
Anda juga dapat bersaksi tentang Kristus melalui perkataan dan cara hidup.
Sebenarnya, setiap orang yang
mengenal Tuhan akan mampu bersaksi tentang hal-hal yang telah dilakukan-Nya
dalam hidup mereka! Ketika Anda bersaksi tentang Kristus, dan disadarkan akan
kekuatan Injil, serta menyampaikannya kepada sesama, maka kesaksian Anda akan menjadi sumber
kekuatan dan pertumbuhan rohani dalam hidup Anda sendiri.
Dengan demikian, Anda dapat merasakan
sukacita ketika menyaksikan seseorang datang untuk mengenal Sang Juruselamat.
Anugerah kedewasaan rohani akan
Anda dapatkan jika Anda setia mempelajari firman Allah, menyediakan waktu
untuk berdoa kepada-Nya, bersekutu bersama saudara-saudara dalam Kristus, dan
memberitakan anugerah keselamatan-Nya kepada yang tersesat. Tuhan ingin Anda
bertumbuh, dan inilah caranya. Allah memberkati Anda ketika Anda "tumbuh
dari sini"!
|
Apa yang Ada
di Depan?
Kita telah membahas arti
kelahiran baru, pentingnya Roh Kudus dalam pembaruan hidup, dan bagaimana
bayi yang baru lahir dalam Kristus dapat bertumbuh dan berkembang menuju
kedewasaan rohani. Pada bagian ini saya akan maju selangkah lagi untuk
menjawab pertanyaan, "apa yang ada di depan orang yang beriman kepada
Kristus?" Anda mungkin berpikir, sekarang saya telah lahir dari atas,
saya telah dilahirkan kembali oleh Roh Allah, apa yang dapat saya harapkan?
Apakah semua akan seindah sinar matahari dan bunga-bunga mawar? Apakah tidak
akan ada hari-hari hujan? Tidak ada kemalangan? Tidak ada kesengsaraan? Atau
haruskah saya mengharapkan pencobaan, penderitaan, dan kesulitan karena saya
adalah seorang pengikut Kristus?
Jika Anda baru diperkenalkan
pada kehidupan kristiani, Anda harus tahu apa yang ada di depan. Mungkin Anda
telah mengalami kelahiran baru berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun yang
lalu, dan Anda menjadi kecewa. Anda bertanya-tanya, apa yang salah dengan
kehidupan ini. Anda pikir telah membuat kesalahan. Segala sesuatu tidak
berjalan begitu saja sesuai dengan harapan. Anda butuh dorongan. Sejujurnya,
suatu waktu Anda mungkin bertanya-tanya apakah Allah masih mengasihi Anda.
Doa saya, bagaimanapun keadaan rohani Anda, kiranya ayat-ayat Alkitab yang
dikutip pada halaman-halaman berikut akan memenuhi kebutuhan dan merangsang
Anda untuk bertumbuh ke arah kedewasaan penuh. Alkitab memiliki berita baik
maupun berita buruk mengenai jawaban atas pertanyaan, "Apa yang ada di
depan?" Maaf, saya menyebutnya sebagai "berita buruk" karena
begitulah adanya. Dan, jika Anda seperti saya, Anda lebih suka menyingkirkan
berita buruk itu. Jadi, mari kita bahas terlebih dahulu.
DUA
MACAM PELAKSANAAN
Meskipun
Tuhan Yesus mengatakan "bahwa kita dapat memiliki hidup dan kita dapat
memilikinya lebih berlimpah lagi," orang percaya yang telah lahir baru
tahu bahwa keberadaan kita saat ini memiliki dimensi yang lain. Keberadaan
kita tidak hanya berwujud perjalanan yang menyenangkan melintasi padang rumput bertabur
bunga, dengan sungai kecil yang bergemericik dan kicauan burung.
Kristus adalah jawaban bagi semua persoalan
hidup, dan Dia bekerja sepenuhnya untuk memuaskan jiwa yang haus. Dalam
kehidupan kristiani kita belajar bahwa ada penderitaan yang harus ditanggung,
godaan yang harus dilawan, pencobaan yang harus dihadapi, perjuangan yang
harus dilakukan, dan kemenangan yang harus diraih. Jika kita percaya
keselamatan yang dari Tuhan Yesus, maka di dalam-Nya kita akan beroleh
ketenteraman.
|
Kita memperoleh kedamaian dalam Allah.
Kita merasakan keharuan karena dosa-dosa kita diampuni. Dan kita memiliki
pengharapan yang cerah untuk masa depan. Namun kita juga menyadari bahwa
ketika dilahirkan untuk menjadi keluarga Allah, kita diperkenalkan pada
peperangan rohani, baik di dalam maupun di luar.
Peperangan
di Dalam Diri
Dalam suratnya kepada jemaat Galatia, Rasul Paulus memberi
petunjuk kepada setiap orang percaya untuk menghadapi pergumulan pribadi.
Tulisnya:
Sebab keinginan daging
berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan
Roh berlawanan dengan
keinginan daging karena keduanya bertentangan
— sehingga kamu setiap kali tidak
melakukan apa yang kamu kehendaki
( Galatia 5:17).
Seperti kita baca pada bagian pertama, ketika lahir baru
kita memperoleh kehidupan baru dari Roh Kudus. Namun, hal ini tidak berarti
kehidupan lama sudah disingkirkan. Kehidupan lama tetap berada pada
tempatnya, berdampingan dengan kehidupan baru, berseberangan dengan keinginan
suci Allah kepada kita. Kehidupan lama senantiasa menggoda kita untuk
meninggalkan dan menyangkal kemuliaan Tuhan. Namun, manusia baru yang
diterima dari atas, "diciptakan menurut Allah dalam kebenaran".
Karena itulah pergumulan terjadi. Tak ada keteguhan iman seperti yang
dimiliki Rasul Paulus ketika mengalami pertentangan antara kehidupan lama dan
baru. Ia melukiskan pergumulan pribadinya dalam surat Roma:
Sebab aku tahu, bahwa
di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai
manusia, tidak ada
sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di
dalam aku, tetapi bukan
hal berbuat apa yang baik. Sebab bukan apa
yang aku kehendaki,
yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa
yang tidak aku
kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat. Jadi
jika aku berbuat apa
yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku
yang memperbuatnya,
tetapi dosa yang diam di dalam aku. Demikianlah
aku dapati hukum ini:
jika aku menghendaki berbuat apa yang baik,
yang jahat itu ada
padaku. Sebab di dalam batinku aku suka akan
hukum Allah, tetapi di
dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat
hukum lain yang
berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku
menjadi tawanan hukum
dosa yang ada di dalam anggota-anggota
tubuhku. Aku, manusia
celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari
tubuh maut ini? (Roma 7:18-24).
|
Apakah Anda memperhatikan
penderitaan Paulus pada ayat 24? "Siapakah yang akan melepaskan
aku…?" Tetapi ia kemudian memberikan jawaban:
Syukur kepada Allah!
oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Jadi dengan
akal budiku aku
melayani hukum Allah, tetapi dengan tubuh insaniku
aku melayani hukum dosa
(Roma 7:25).
Jelaslah dari ayat-ayat
tersebut bahwa setiap orang yang lahir baru dapat mengalami perjuangan rohani
di dalam dirinya. Akan terjadi pertempuran, pertentangan antara kehidupan
lama dan manusia baru. Tetapi, terpujilah Allah, kita dapat menang
"melalui Yesus Kristus, Tuhan kita!"
Peperangan di Luar Diri
Tidak hanya pergumulan di dalam yang dialami orang yang telah lahir baru, tetapi ia juga
akan dihadapkan pada musuh-musuh di luar. Karena kita adalah pengikut
Kristus dan penghuni surga, kita akan mengalami pertentangan dan perlawanan
dari Setan dan dunia ini. Orang-orang yang tidak mengenal anugerah Allah dan
hidup terpisah dengan Allah akan tersinggung dan membenci kita.
Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Di
dunia ini kamu akan mengalami penderitaan." Dan Paulus berkata kepada
Timotius, "Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus
Yesus akan menderita aniaya" (2Tim
3:12).
Tentu saja Paulus paham dengan apa yang ia bicarakan!
Karena imannya dalam Kristus dan pengabdian pada kehendak-Nya, ia menjadi
sasaran kebencian yang sangat dan aniaya yang kejam.
Namun ia tetap tinggal di dalam Tuhan. Ia bersandar
kepada Bapa dalam setiap keadaan. Dan dengan penuh sukacita ia dapat berkata,
"Kita lebih daripada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah
mengasihi kita" (Roma 8:37).
Yohanes mengungkapkan keyakinan akan kemenangan yang sama dalam suratnya:
Sebab semua yang lahir
dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah
kemenangan yang
mengalahkan dunia: iman kita (1Yohanes
5:4).
Karena Anda telah lahir baru, Anda akan mengalami
pertentangan. Akan terjadi pergumulan yang berkelanjutan dengan kehidupan
lama di dalam diri Anda. Dan akan ada perlawanan yang hebat dari Setan dan
dunia di luar diri Anda. Itulah berita buruknya.
Kelahiran baru menempatkan Anda pada pertentangan dengan
Setan dan kekuatan-kekuatannya. Namun berita itu tak seluruhnya buruk. Dia yang
menyelamatkan kita tidak hanya menjanjikan kemenangan, tetapi juga menjadikan
kita sebagai sasaran utama pertolongan dan berkat-Nya.
|
BERITA
BAIK
Kadang
kala kita mendengar komentar bahwa orang-orang tertentu hidup dalam keadaan
yang menyenangkan. Apa pun yang terjadi seakan menguntungkan baginya. Kata bencana
tak berarti apa pun baginya, karena ia tak pernah mengalaminya. Ia selalu
tampil "harum seperti mawar". Hidupnya benar-benar tampak bahagia.
Sekarang, meskipun saya tidak akan memakai istilah khusus seperti itu, saya
menyadari bahwa ada beberapa orang yang memiliki kedudukan yang sangat
istimewa dalam pandangan Allah. Apa pun yang terjadi pada mereka, dan saya
maksud semuanya, memberi keuntungan bagi mereka, untuk kebaikan mereka. Saya
maksudkan semua dari kita yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Juru
selamat. Alkitab memuat ayat berikut dalam surat Roma:
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut
bekerja dalam segala sesuatu
untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang
mengasihi Dia, yaitu
bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan
rencana Allah (Roma 8:28).
Semua
yang mengasihi Tuhan, semua anak Allah yang lahir baru, semua yang telah
menerima hidup baru melalui Kristus dapat berkata "hidupku
sekarang" adalah hidup yang dipenuhi pertolongan. Kebutuhan kita
dipenuhkan oleh pemberian-Nya yang penuh kasih karunia. Langkah-langkah kita
ditentukan oleh Tuhan. Semua perkara di sekeliling kita dikendalikan oleh
Allah sendiri. Dan segala sesuatu yang terjadi ditujukan, karena kemurahan
Tuhan, untuk menguntungkan kita. Inilah yang menjadi berita baik! Semua
berkat ini dinikmati oleh orang yang telah mengalami kelahiran baru. Suatu
hari, dengan melihat kembali jatuh bangun, pencobaan, dan kemenangan, kita
akan memuji Allah karena perjalanan hidup kita yang gelap dan sulit. Dengan
demikian kita akan mengerti maksud dan tujuannya. Petrus menguatkan kita:
Karena itu baiklah juga mereka yang harus
menderita karena kehendak
Allah, menyerahkan jiwanya, dengan selalu
berbuat baik, kepada
Pencipta yang setia (1Petrus 4:19).
Seorang penyair menyatakan hal yang sama:
Kekecewaan,
adalah janji-Nya
Ubahlah satu huruf, agar jelas bagiku
Bahwa
rintangan bagi rencanaku
Adalah rencana Allah yang lebih baik bagiku
Sebagai anak Allah, Anda tidak hanya mendapatkan
jaminan kasih karunia-Nya dalam hidup, tetapi juga bimbingan ilahi-Nya.
Penulis kitab Amsal mengetahui hal ini:
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap
hatimu, dan janganlah
bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Akuilah Dia dalam segala
lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu (Amsal 3:5,6).
Daud, sang pemazmur, memberi kita amanat
yang sama:
Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang
hidupnya berkenan
kepada-Nya (Mazmur 37:23).
Anda yang mengalami kelahiran baru mendapat
jaminan kasih karunia Allah yang memenuhkan setiap kebutuhan. Rasul Paulus
menulis kepada jemaat di Filipi:
Allahku akan memenuhi segala keperluanmu
menurut kekayaan dan
kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus (Filipi 4:19).
|
PILIHAN
ADA PADA ANDA
Seperti
telah kita lihat pada bagian ini, karena dilahirkan kembali, seseorang dapat
menghadapi perlawanan dari dunia, keinginan daging, dan roh jahat. Di sisi
lain, ia dijanjikan memperoleh kasih karunia, bimbingan, dan pemberian dari
Tuhan. Ada
peperangan yang harus dilakukan. Ada
godaan-godaan yang harus dihadapi. Ada
pilihan-pilihan yang harus ditentukan. Orang yang dilahirkan kembali
menghadapi dua kemungkinan: hidup menurut daging atau hidup menurut Roh
Kudus; jalan yang buruk atau jalan yang baik. Ia dapat tersandung seperti
musafir yang mengeluh, atau dapat berbaris tegak seperti orang kudus yang
menaklukkan kejahatan. Yosua, pemimpin tentara Tuhan yang gagah, memberi
teladan ketika kematiannya mendekat. Setelah meramalkan godaan yang akan
dihadapi bangsa Israel
ketika mereka memasuki tanah perjanjian, ia berkata:
Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk
beribadah kepada TUHAN,
pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu
akan beribadah; allah yang
kepadanya nenek moyangmu beribadah di
seberang sungai Efrat, atau
allah orang Amori yang negerinya kamu diami
ini. Tetapi aku dan
seisi rumahku, kami akan beribadah kepada
TUHAN! (Yosua 24:15).
Musa mengambil pilihan bijaksana yang sama. Dalam surat Ibrani tertulis:
Karena iman maka Musa, setelah dewasa,
menolak disebut anak puteri
Firaun, karena ia lebih suka menderita
sengsara dengan umat Allah
daripada untuk sementara menikmati
kesenangan dari dosa (Ibrani 11:24,25).
Jika Anda sudah lahir baru, Anda harus menghadapi
kabar buruk dan bersukacita dalam kabar baik tentang kehidupan baru di dalam
Kristus. Kiranya Allah menolong Anda mengambil keputusan yang tepat. Pilihlah
Roh atas kedagingan, terang atas kegelapan, jalan yang tinggi daripada yang
rendah. Pusatkan perhatian Anda pada teladan yang diberikan Kristus dan
kemegahan surga yang menantikan Anda, buatlah keputusan yang tepat. Dengan
demikian ketika kehidupan Anda hampir berakhir, Anda dapat berkata seperti
Rasul Paulus:
Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik,
aku telah mencapai
garis akhir dan aku telah memelihara iman.
Sekarang telah tersedia
bagiku mahkota kebenaran yang akan
dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan,
Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan
hanya kepadaku,
melainkan juga kepada semua orang yang
merindukan kedatangan-Nya
( 2Tim
4:7,8).
Kehidupan
kristiani bukanlah beban, melainkan berkat. Memang akan ada rintangan,
godaan, kekecewaan, dan konflik. Namun berkat dan penyertaan yang murah hati
dari Allah akan mencukupi semua kebutuhan Anda. Orang yang dilahirkan oleh
Roh, dan berjalan di dalam Roh telah menemukan satu-satunya jalan menuju
kebahagiaan. Apakah Anda melalui pengalaman pribadi mengetahui sesuatu tentang
kehidupan baru? Apakah Anda pernah dilahirkan kembali? Jika belum, Anda dapat
mengalaminya. Saat ini, dengan iman yang sederhana percayalah kepada Tuhan
Yesus Kristus demi keselamatan Anda. Akui kebutuhan Anda, sadari dosa Anda,
sadari bahwa terpisah dari kuasa-Nya yang memberi kehidupan berarti mati
dalam kesalahan dan dosa, percayalah kepada Kristus maka Anda beroleh hidup.
Dengan demikian Anda juga akan masuk menjadi anggota keluarga Allah. Alkitab
memberikan janji ini: Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya
kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam
nama-Nya (Yohanes 1:12).
|
Sumber : Originally published in English under the title Born
Again: What Does It Mean? By: Richard W. De Haan
By: Arsy Imanuel
0 komentar:
Post a Comment