Home » » KEMURAHAN HATI

KEMURAHAN HATI



“Perempuan itu menjawab: “Demi Tuhan, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun. Kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua, tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati” (1 Raj. 17:12)

Saat Tuhan hendak menguji akan kemurahan hati kita, Ia akan mengirim kepada situasi yang berbalik dengan keadaan kita. Seperti halnya seorang janda yang di kisahkan di kitab 1 Raja-raja, pasal 17. Dimana ditengah kesulitannya, janda ini diperhadapkan pada situasi yang mendatangkan dilema dalam hidupnya. Sisi humanitasnya tersentuh manakala di saat ia hanya memiliki sisa makanan, hatinya dihadapkan dengan seseorang yang memohon kepadanya untuk diberikan makanan. Ia sendiri sangat kekurangan dan sangat mengetahui akan persediaan makanannya yang sangat kurang, hanya tersisa untuk ia dan anaknya itupun pasti masih sangat kurang. Dari sisi alamiah hati manusia yang tentunya masih banyak sifat kikir tentunya ia tidak akan rela untuk berbagi. Dan bagaimana hendak berbagi sedangkan setelah ia memakan sisa dari persediaan itu maka ia pun tidak dapat lagi memiliki sumber makanan untuk mempertahankan hidupnya.

Janda ini telah mengajarkan kepadaku bagaimana dalam menjalani kehidupan ini, bukanlah hanya untuk mempertahankan hidup tetapi lebih dari itu hidup itu harus memiliki nilai-nilai akan kebenaran Tuhan. Apa yang ia lakukan adalah benar menurut kebenaran Tuhan dan tentulah apabila diperhadapkan dengan pikiran manusia adalah salah, sebab apabila ia memberikan sisa persediaan makanannya maka akan menyebakan ia dan keluarganya akan mendapatkan kesusahan. 

Dalam hal ujian Tuhan senantiasa akan diiringi dengan pencobaan, Tuhan menguji agar kita selamat dan menjadikan kita benar di hadapan-Nya, tetapi pencoba menginginkan agar kita terjatuh dan menjadi jauh dari kebenaran Tuhan. Ujian dan pencobaan senantiasa mengiringi setiap langkah dalam kehidupan kita. Dari setiap ujian yang kita hadapi dan apabila kita keluar sebagai pemenang maka berkat yang sudah disiapkan akan turun kepada kita. Dari kisah janda yang di kisahkan pada kitab 1 Raja-raja, kita dapat belajar bagaimana seharusnya kita menanggapi setiap persoalan yang di hadapkan di depan mata kita dengan respon yang benar. Dengarkan suara Tuhan dan ikutilah, suara-Nya begitu halus dan hanya dapat di dengar oleh hati yang berserah diri kepada-Nya. Kesempatan yang Tuhan berikan ibarat kilat petir yang begitu cepat, hingga membutuhkan kecekatan dalam menangkapnya. 

0 komentar:

Post a Comment

Blog Rankings

Arts Blogs - Blog Rankings