Home » » KEBANGUNAN ROHANI

KEBANGUNAN ROHANI



Mungkinkah apa yang diasumsikan banyak orang sebagai penyebab kebangunan rohani sebenarnya merupakan hasil dari kebangunan rohani? Banyak buku telah ditulis mengenai kebangunan rohani. Meski ditulis oleh banyak orang yang mempelajari Alkitab, mayoritas buku-buku itu memiliki kesamaan — yaitu menggambarkan apa yang dapat disebut sebagai rumusan kebangunan rohani. Mereka menuliskan suatu pola yang dimaksudkan untuk membuka pintu surga supaya hujan berkat tercurah dengan limpah ke atas gereja yang mandul dan gersang. Ya, kita diajar bahwa jika saja orang kristiani mau berdoa, mengakui dosa-dosa mereka, dan mematuhi firman Tuhan, maka kita akan mendapatkan kebangunan rohani. Bahkan, saya pernah mendengar bahwa jika saja dua atau tiga orang yang sungguh-sungguh beriman kepada Tuhan mau berdoa sepenuh hati untuk terjadinya kebangunan rohani, maka hal itu akan terjadi.

Tentu saja tidak salah jika kita mendorong orang percaya untuk berdoa, mengakui dosa mereka, dan berjalan dalam ketaatan kepada Tuhan. Memang itu seharusnya yang dilakukan oleh setiap orang kristiani. Tetapi kita tidak boleh mengatakan bahwa hal-hal itu adalah elemen dari suatu "rumusan kebangunan rohani" yang menjamin terjadinya kebangunan rohani secara luas. Bahkan mungkin akan menghasilkan kekecewaan dan frustrasi. Mengatakan bahwa kita harus melakukan berbagai aktivitas rohani untuk mencapai kebangunan rohani sama sekali tidaklah benar. Syarat-syarat tadi sebenarnya adalah hasil dari suatu kebangunan rohani. Bahkan elemen-elemen yang ditemukan dalam "resep kebangunan rohani" tadi sebenarnya adalah hal-hal yang memang sudah seharusnya mewarnai kehidupan kristiani.

Kita semua gagal memenuhi harapan Allah bagi kita. Tragisnya, acap kali kita tidak sadar betapa dingin dan tidak pedulinya kita secara rohani. Untuk alasan itulah, Tuhan kadang kala memberikan suatu kebangunan rohani, sehingga seluruh jemaat atau komunitas kristiani dapat disadarkan oleh Roh Kudus akan dosanya. Baik pengakuan dosa secara pribadi dan umum pun terjadi. Dan seluruh pengalaman itu membuat tingkat rohani orang-orang percaya jauh lebih tinggi.

Jadi, menyadari keterbatasan kita bukanlah penyebab terjadinya kebangunan rohani, tetapi justru merupakan hasil kebangunan rohani. Kita diberi semangat baru untuk berdoa, mempelajari Alkitab, saling mengasihi sesama orang kristiani, dan mengenalkan mereka yang belum selamat kepada Kristus. Hal-hal ini tidak menyebabkan kebangunan rohani; tetapi merupakan buah pekerjaan Roh Kudus dalam diri kita. Ya, saat orang-orang percaya menjadi dingin dan tidak peduli, Tuhan kadang kala mengirimkan kebangunan rohani untuk menggoncang, membangunkan, dan mendorong mereka untuk hidup sebagaimana seharusnya orang kristiani — hidup yang dikontrol dan dipenuhi oleh Roh. Hidup semacam ini adalah standar Allah bagi setiap orang percaya. Hidup seperti inilah yang diharapkan Allah dari setiap kita.

Saya tidak akan pernah melupakan suatu kejadian yang sungguh luar biasa yang boleh terjadi dalam kehidupan ini. Dimana suatu titik awal dalam hidup ini yang membawa perubahan yang dasyat dalam kehidupan rohani saya, dimana saat itu untuk pertamkalinya saya terjamah bahkan tertangkap oleh kasih karunia Tuhan Yesus dan itulah dimana pertamakalinya saya mengakui akan ketuhanan Yesus. Suatu kesadaran akan dosa yang hampir-hampir tak tertahankan merasuk hati saya saat itu. Bahkan hal-hal sepele yang biasanya dianggap tidak berarti oleh orang kristiani tiba-tiba menjadi dosa yang sangat besar saat diperhadapkan dengan Allah yang begitu kudus dan benar. Saya mengalami suatu kebangunan rohani yang besar!

"Berdoa, mempelajari Alkitab, saling mengasihi sesama orang kristiani, dan bersaksi tidak mengakibatkan kebangunan rohani — hal-hal itu justru merupakan hasil kebangunan rohani."

Roh Kudus membawa suatu keyakinan akan dosa yang begitu dalam sehingga sulit diceritakan dengan kata-kata. Saya tidak pernah merasa begitu sengsara sepanjang hidup saya. Dosa tidak pernah terasa begitu menjijikkan, dan kuasa penyataan Roh Kudus tidak pernah terasa begitu besar. Walaupun pada waktu-waktu berikutnya saya harus mengalami kenyataan yang pahit dalam kehidupan nyata namun saya tetap teguh untuk mengakui dengan iman akan kebenaran Tuhan Yesus, meskipun kini dalam hal perekonomian saya beserta keluarga harus mengalami masa kesukaran demi kesukaran namun tak menyurutkan hati untuk tetap di dalam Tuhan. Kami di ingatkan pada firman Tuhan dimana dikatakan : “sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun lading-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang. Namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku” (Hab. 3:17-18).

Setelah kebangunan rohani itu, saya memperoleh keinginan baru untuk berdoa, menemukan kesegaran baru dalam membaca firman Tuhan, dan merasakan beban terhadap jiwa-jiwa yang terhilang. Dalam hati saya timbul kasih yang lebih mendalam terhadap sesama orang kristiani dan kebencian yang sejati terhadap dosa. Sejak hari itu saya bertekad untuk menaati firman Allah dan hidup sesuai kehendak-Nya. Itulah hasil dari gerakan rohani yang sejati, gerakan Roh Allah yang besar.

Kebangunan rohani tidak terjadi karena beberapa orang percaya yang mengikuti suatu rumusan kebangunan rohani. Kebangunan rohani terjadi pada waktu yang telah ditentukan Allah dan menurut kehendak-Nya yang berkuasa. Perubahan rohani dalam hidup mahasiswa itu adalah hasil dari kebangunan yang dikerjakan oleh Allah. Menurut kehendak-Nya, dan pada waktu yang ditentukanNya, Allah telah melawat kampus itu dengan anugerah-Nya. Dan saya selalu bersyukur atas perubahan yang terjadi dalam hidup saya.

Saya akan menyimpang sedikit di sini untuk mengatakan bahwa kebangunan rohani pada umumnya diartikan sebagai suatu pengalaman yang besar, agung, dan menakjubkan. Memang demikian adanya saat semuanya telah berlalu. Walaupun demikian, mereka yang pernah merasakan kesadaran mendalam akan dosa yang menyertai kebangunan sejati akan setuju bahwa pengalaman itu merupakan salah satu pergumulan paling hebat sekaligus paling menyakitkan yang pernah dialami orang kristiani. Kenangan tentang bagaimana hati saya diuji selama kebangunan rohani yang terjadi terus terbayang sampai saat ini. Kesadaran akan dosa itu begitu menyiksa sehingga saya yakin banyak orang yang memohon terjadinya kebangunan itu akan berhenti berdoa jika mereka tahu ada kesengsaraan jiwa yang harus mereka alami. Namun yang jelas, hasilnya mengagumkan. Tetapi rasa bersalah yang dirasakan mungkin tak dapat dikatakan. Rasanya hampir tak tertahankan sampai kita mau mengaku dosa dan menyerah total kepada kehendak Allah. Alangkah baiknya bila kita mau berjalan dengan Tuhan hari demi hari, dalam ketaatan kepada kehendak-Nya, sehingga Allah tidak perlu menyadarkan kita akan kebutuhan rohani kita melalui penghukuman yang menyakitkan atau kebangunan rohani yang menyiksa!

Kebanyakan khotbah kebangunan rohani tidak berbicara dengan tepat. Kondisi yang mereka anggap akan mendatangkan kebangunan rohani sebenarnya adalah hasil kebangunan rohani yang sejati.

Kebangunan rohani sebenarnya tidak perlu menjadi keharusan. Tingkat kerohanian yang tinggi seharusnya dipelihara oleh setiap anak Allah sehingga kita tidak perlu meminta kebangunan rohani. Dengan mengakui dosa-dosa kita, menaati kehendak Allah, meninggalkan kejahatan, dan menempatkan kekayaan kita dalam Kristus dengan iman, kita dapat memiliki sukacita yang terbesar, damai yang terdalam, dan kepenuhan kuasa Allah setiap hari dalam hidup kita. Hidup yang berkemenangan seharusnya menjadi suatu norma bagi kehidupan anak Allah. Tuhan menganggapnya sebagai prosedur standar. Dan itu tidak hanya terjadi melalui pengalaman memuncak seperti yang berkaitan dengan kebangunan rohani.

Namun mayoritas orang kristiani hidup dalam standar yang rendah. Mereka meninggalkan kasih yang mula-mula. Mereka tidak memiliki kepedulian rohani. Mereka kehilangan kuasa. Karena kehilangan pegangan untuk menentukan yang surgawi dan abadi, mereka jatuh cinta pada yang duniawi dan sementara. Maka Tuhan mengirimkan kebangunan rohani untuk mengangkat mereka dari tingkat kerohanian yang di bawah normal kepada yang normal. Standar Allah bagi setiap orang kristiani adalah cara hidup yang bercirikan iman yang jelas, ketaatan yang tak tergoyahkan, dan pelayanan yang penuh kasih. Inilah tingkat kerohanian yang normal.

Ketika kita gagal memanfaatkan pertolongan Tuhan untuk dapat hidup berkemenangan sehingga kita hidup secara sembarangan, Dia mungkin mengirimkan kebangunan rohani untuk menggoncang kita, membangunkan kita dari tidur rohani, dan memberi kita kebangunan rohani. Dan Dia menggunakan cara yang luar biasa untuk membawa anak-anak-Nya yang berada dalam keadaan di bawah normal kepada suatu perjalanan kristiani yang normal. Yaitu, seperti yang telah kita lihat, suatu perjalanan yang bercirikan iman, ketaatan, dan sukacita. Jika orang-orang percaya selalu setia melakukan kehendak Allah, mereka tidak akan memerlukan perlakuan yang tegas seperti itu. Jadi bila kita merasa sangat memerlukannya itu berarti suatu teguran keras bagi gereja Tuhan Yesus Kristus.

Kita percaya akan kebangunan rohani. Kita berdoa agar Roh Allah bekerja secara dinamis dalam gereja. Tetapi lepas dari apakah Tuhan memandang perlu mengirimkan kebangunan rohani atau tidak, sebagai anak Allah Anda hendaknya hidup dalam tingkat kerohanian yang tinggi sehingga Anda mengalami kebangunan rohani terus-menerus. Anda dapat mengenal dan menikmati kehadiran, kuasa, dan berkat Allah setiap hari.

"Allah menggunakan cara yang luar biasa untuk membawa anak-anak-Nya yang berada di bawah normal kepada suatu perjalanan kristiani yang normal."

Mungkin hal ini mengejutkan bagi mereka yang menyamakan hidup kekristenan dengan batere/aki yang dapat diisi lagi. Mereka berpikir bahwa memang wajar bila orang percaya "kehabisan energi" dan membutuhkan "pengisian rohani" dari waktu ke waktu. Mereka menggambarkan kehidupan kristiani sebagai rangkaian dari puncak dan lembah rohani. Tapi ini bukanlah apa yang direncanakan Allah bagi anak-anak-Nya. Sebaliknya, mereka diharapkan untuk memelihara tingkat kuasa rohani yang tinggi secara konsisten. Tidak ada alasan untuk "kehabisan energi". Dengan pertolongan Allah, kita dapat menjalani hidup yang beriman dan penuh kemenangan setiap hari dan terus-menerus.

Namun, yang patut kita sesalkan adalah hanya sedikit orang percaya yang hidup seperti itu. Mayoritas orang kristiani hidup di bawah standar.

Saya ingin menekankan lagi bahwa walau kita harus berdoa demi terjadinya kebangunan rohani di gereja secara umum, Anda tak perlu menunggu adanya gerakan Allah yang spektakuler dalam kebangunan rohani yang umum dan meliputi wilayah yang luas untuk mengalami kuasa-Nya dalam hidup Anda. Saat ini pun Tuhan menunggu untuk memberkati Anda jika Anda memenuhi syarat-Nya.

Meskipun tak ada "rumusan" yang menjamin terjadinya kebangunan rohani, ada pola tertentu yang bisa diikuti bagi orang percaya secara individu, agar dapat dibangunkan secara rohani. Jika hati Anda telah dingin, jika Anda tidak peduli kepada Tuhan, jika hal-hal di dunia dan kesenangan hidup menjadi lebih penting dibanding hal-hal surgawi dan kekal, saya mendorong Anda untuk mengikuti langkah-langkah berikut agar Anda dapat mengalami kebangunan rohani secara pribadi:

1. Akuilah kebutuhan rohani Anda. "Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita" (1Yohanes 1:8).
2. Akuilah dosa Anda dan terimalah pengampunan Allah. "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan" (1Yohanes 1:9).
3. Sediakan waktu untuk merenungkan firman Allah setiap hari. "Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau" (Mazmur 119:11). Melalui Firman-Nya Allah menunjukkan kehendak-Nya kepada Anda. Anda tidak akan pernah menjadi orang kristiani yang berkemenangan jika Anda mengabaikan Alkitab.
4. Berbicaralah kepada Tuhan dalam doa. Bersekutulah dengan-Nya. Sembahlah Dia. Bersyukurlah kepada-Nya atas berkat-Nya yang melimpah. Dan utarakanlah kebutuhan Anda. "Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya" (Ibrani 4:16).
5. Tolaklah dosa. Katakan tidak kepada setiap pencobaan yang berasal dari dunia, kedagingan, dan Iblis. Sadarilah bahwa walau Iblis lebih kuat dari Anda, namun bila Allah menyertai, maka Anda dapat mengalahkan musuh rohani Anda. Roh Kudus yang tinggal di dalam kita lebih berkuasa daripada Iblis dan gabungan segala kuasa dosa. "Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar daripada roh yang ada di dalam dunia"  (1Yohanes 4:4).

Saya bertanya-tanya, adakah Anda selama ini setia menjalankan petunjuk-petunjuk di atas? Jika Anda tidak mengakui dosa-dosa Anda, Anda akan kehilangan berkat persekutuan yang erat dengan Allah. Jika Anda tidak membaca Alkitab dan menenggelamkan diri dalam firman Allah, Anda tidak akan memiliki kemenangan rohani. Jika Anda tidak meluangkan waktu untuk berdoa, Anda tidak akan pernah benar-benar mengalami hal-hal yang terbaik dari Allah.

Jadi jangan hanya duduk dan menanti pekerjaan Roh Allah yang spektakuler melalui suatu kebangunan rohani yang besar. Saat ini juga, Anda secara pribadi dapat memperoleh pemenuhan janji Allah akan kuasa, kemenangan dan sukacita rohani. Inilah cara memperoleh kebangunan rohani sejati. Akan Datang Kebangunan Rohani di Seluruh Dunia?

0 komentar:

Post a Comment

Blog Rankings

Arts Blogs - Blog Rankings